Panduan Fungsi Statistik Untuk Analisis Cepat
Kalau lo pengen jadi pinter pakai spreadsheet buat analisis data — entah itu nilai ulangan, laporan jualan, hasil survey, atau eksperimen sains — ngerti fungsi statistik itu wajib.
Artikel ini bakal bahas semua fungsi statistik penting di Excel dan Google Sheets, lengkap dengan tabel contoh nyata, rumus yang bisa langsung dicopy-paste, trik praktis, dan panduan langkah-demi-langkah supaya anak-anak bisa paham tanpa pusing. Gaya santai, paragraf pendek, gampang diikuti.
Apa yang akan kamu pelajari di artikel ini
- Fungsi agregasi dasar: `SUM`, `AVERAGE`, `MEDIAN`, `MODE`
- Fungsi hitung: `COUNT`, `COUNTA`, `COUNTIF`, `COUNTIFS`
- Pengukuran sebaran: `MIN`, `MAX`, `STDEV.P`, `STDEV.S`, `VAR.P`, `VAR.S`, `RANGE`
- Percentile & kuartil: `PERCENTILE`, `PERCENTRANK`, `QUARTILE`
- Deteksi outlier: IQR method (Interquartile Range)
- Distribusi & histogram: `FREQUENCY`, `BIN`, chart
- Korelasi & kovarian: `CORREL`, `COVARIANCE.P`, `COVARIANCE.S`
- Regresi sederhana: `SLOPE`, `INTERCEPT`, `LINEST`, `FORECAST.LINEAR`
- Uji hipotesis dasar: `T.TEST` (Excel/Sheets), `Z.TEST` (opsional)
- Tips UX & best practice: named ranges, table, helper column, performance
- Contoh proyek nyata: gradebook, analisis penjualan, survey NPS
- Latihan + jawaban supaya langsung praktek
Dataset contoh — kita pakai contoh nyata biar nggak teoretis
Supaya gampang ngikutin, pake beberapa tabel contoh. Kamu bisa copy-paste ke sheet dan praktek bareng.
Tabel A — Nilai Siswa (A1:C11)
No | Nama | Nilai |
---|---|---|
1 | Andi | 92 |
2 | Budi | 78 |
3 | Citra | 85 |
4 | Deni | 88 |
5 | Evi | 78 |
6 | Fajar | 92 |
7 | Gita | 70 |
8 | Hani | 95 |
9 | Iwan | 88 |
10 | Joko | 60 |
Tabel B — Penjualan (A1:H8)
OrderID | Tgl | Kode | Produk | Region | Qty | Harga | Total |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1001 | 2025-09-01 | P001 | Pensil | JKT | 2 | 3000 | 6000 |
1002 | 2025-09-01 | P002 | Buku | BDG | 1 | 5500 | 5500 |
1003 | 2025-09-02 | P001 | Pensil | JKT | 5 | 3000 | 15000 |
1004 | 2025-09-02 | P003 | Penghapus | JKT | 3 | 2500 | 7500 |
1005 | 2025-09-03 | P002 | Buku | JKT | 4 | 5500 | 22000 |
1006 | 2025-09-04 | P001 | Pensil | BDG | 1 | 3000 | 3000 |
1007 | 2025-09-05 | P004 | Pulpen | JKT | 10 | 2000 | 20000 |
Tabel C — Survey Kepuasan (A1:B11)
Responden | Score (0-10) |
---|---|
R1 | 9 |
R2 | 8 |
R3 | 10 |
R4 | 7 |
R5 | 9 |
R6 | 6 |
R7 | 10 |
R8 | 8 |
R9 | 7 |
R10 | 9 |
Salin tabel-tabel ini ke sheet untuk contoh-contoh berikut.
Bagian 1 — Agregasi dasar: SUM, AVERAGE, MEDIAN, MODE
SUM — jumlah total
=SUM(range)
Contoh: total semua penjualan
=SUM(H2:H8)
Hasil: jumlah semua nilai di kolom Total.
AVERAGE — rata-rata aritmetika
=AVERAGE(range)
Contoh: rata-rata nilai siswa:
=AVERAGE(C2:C11)
Catatan: fungsi ini mengabaikan sel kosong dan teks.
MEDIAN — nilai tengah
=MEDIAN(range)
Contoh: median score di survey:
=MEDIAN(B2:B11)
Median berguna kalau data punya outlier; median lebih robust daripada rata-rata.
MODE — modus (nilai yang paling sering muncul)
Excel: `MODE.SNGL(range)` atau `MODE.MULT(range)`
Google Sheets: `MODE(range)`
Contoh:
=MODE.SNGL(C2:C11)
Jika ada beberapa modus, `MODE.MULT` mengembalikan array di Excel 365.
Bagian 2 — Fungsi hitung: COUNT, COUNTA, COUNTBLANK, COUNTIF, COUNTIFS
COUNT / COUNTA / COUNTBLANK
- `COUNT(range)` = hitung sel yang berisi angka.
- `COUNTA(range)` = hitung semua sel yang tidak kosong.
- `COUNTBLANK(range)` = hitung sel kosong.
Contoh:
=COUNT(C2:C11) // berapa nilai yg terisi =COUNTA(A2:A11) // berapa nama terisi =COUNTBLANK(C2:C11) // berapa siswa belum diberi nilai
COUNTIF — satu kriteria
=COUNTIF(range, criteria)
Contoh: berapa siswa mendapat nilai >= 80?
=COUNTIF(C2:C11, ">=80")
COUNTIFS — multi-kriteria (AND)
=COUNTIFS(range1, crit1, range2, crit2, ...)
Contoh: hitung order untuk Produk "Pensil" di Region "JKT":
=COUNTIFS(D2:D8, "Pensil", E2:E8, "JKT")
Bagian 3 — Ukuran pusat + sebaran: MIN, MAX, RANGE, VAR, STDEV
MIN & MAX/h3>
=MIN(range)
=MAX(range)
=MIN(range) =MAX(range)
Contoh: nilai minimum & maksimum siswa:
=MIN(C2:C11) // 60 =MAX(C2:C11) // 95pre>
RANGE (selisih max-min)
=MAX(range) - MIN(range)
VAR / VAR.S (varian)
- `VAR.P(range)` = varian populasi (semua data).
- `VAR.S(range)` = varian sample (data sampel).
Di Excel/Sheets versi lama: `VAR.P`/`VAR.S` atau `VARP`/`VAR`.
Contoh:
=VAR.S(C2:C11) =VAR.P(C2:C11)
Gunakan `VAR.S` kalau datamu sampel dari populasi lebih besar.
STDEV / STDEV.S / STDEV.P (simpangan baku)
- `STDEV.P(range)` = simpangan baku populasi
- `STDEV.S(range)` = simpangan baku sampel
Contoh:
=STDEV.S(C2:C11) =STDEV.P(C2:C11)
Interpretasi: simpangan baku memberi tahu seberapa menyebar nilai dari rata-rata.
Bagian 4 — Percentile, PERCENTRANK, QUARTILE
PERCENTILE
=PERCENTILE.INC(range, k) // k antara 0 dan 1
Contoh: 90th percentile nilai siswa:
=PERCENTILE.INC(C2:C11, 0.9)
PERCENTRANK
=PERCENTRANK.INC(range, value)
Contoh: persentil posisi nilai 88:
=PERCENTRANK.INC(C2:C11, 88)
Hasil 0.7 berarti 70% nilai = 88 (contoh).
QUARTILE
=QUARTILE.INC(range, quart)
`quart` = 0 (min), 1 (Q1), 2 (median), 3 (Q3), 4 (max)
Contoh:
=QUARTILE.INC(C2:C11, 1) // Q1 =QUARTILE.INC(C2:C11, 3) // Q3
Bagian 5 — Deteksi outlier: IQR method
IQR = Q3 - Q1. Outlier biasanya nilai Q1 - 1.5*IQR atau > Q3 + 1.5*IQR.
Langkah:
1. Q1 = `QUARTILE.INC(range,1)`
2. Q3 = `QUARTILE.INC(range,3)`
3. IQR = Q3 - Q1
4. LowerBound = Q1 - 1.5*IQR
5. UpperBound = Q3 + 1.5*IQR
6. Tandai: `=IF(OR(val
Contoh:
excel =LET(vals, C2:C11, Q1, QUARTILE.INC(vals,1), Q3, QUARTILE.INC(vals,3), IQR, Q3-Q1, LB, Q1-1.5*IQR, UB, Q3+1.5*IQR, IF(OR(C2LB, C2>UB),"Outlier","OK"))
(LEt di Excel 365; di Sheets gunakan helper cells).
Bagian 6 — Distribusi & histogram: FREQUENCY, bins, visualisasi
Untuk buat histogram manual:
1. Tentukan `bins` (range batas) mis. {0,60,70,80,90,100}.
2. Gunakan `FREQUENCY(data_range, bins_range)`; itu mengembalikan array counts untuk tiap bin.
Contoh:
=FREQUENCY(C2:C11, {60,70,80,90,100})
Di Excel lama, pilih range hasil, ketik rumus dan tekan Ctrl+Shift+Enter (array). Di Excel 365/Sheets cukup Enter.
Kemudian gunakan bar chart untuk menampilkan hasil frequency.
Bagian 7 — Korelasi & Kovarian
COVARIANCE (sederhana)
- `COVARIANCE.P(range1, range2)` populasi
- `COVARIANCE.S(range1, range2)` sampel
Covariance menggambarkan arah hubungan variabel x dan y (positif / negatif), tapi skalanya tergantung unit.
Contoh: hubungan Qty dan Total (seharusnya positif):
=COVARIANCE.S(F2:F8, H2:H8)
CORREL — koefisien korelasi Pearson (-1..1)
=CORREL(range1, range2)
Contoh:
=CORREL(F2:F8, H2:H8)
Interpretasi:
- 1 = korelasi positif sempurna
- 0 = tidak ada linear relationship
- -1 = korelasi negatif sempurna
Visual: selalu plot scatter chart untuk lihat hubungan.
Bagian 8 — Regresi sederhana & prediksi
SLOPE & INTERCEPT
- `SLOPE(known_y's, known_x's)`
- `INTERCEPT(known_y's, known_x's)`
Contoh: Prediksi Total (y) berdasarkan Qty (x) — sederhana:
p=SLOPE(H2:H8, F2:F8) =INTERCEPT(H2:H8, F2:F8)
Prediksi untuk qty=7:
=INTERCEPT(...) + SLOPE(...)*7
Atau gunakan `FORECAST.LINEAR(x, known_y, known_x)`:
=FORECAST.LINEAR(7, H2:H8, F2:F8)
LINEST — output koefisien & statistik regresi
`=LINEST(known_y, known_x, [const], [stats])`
Untuk statistik lengkap pakai `=LINEST(H2:H8, F2:F8, TRUE, TRUE)` dan masukkan sebagai array (Excel 365 tidak perlu CSE).
Bagian 9 — Uji hipotesis dasar: T.TEST
Excel/Sheets support `T.TEST` (atau `TTEST` di versi lama).
=T.TEST(array1, array2, tails, type)
- `tails` = 1 (one-tailed) atau 2 (two-tailed)
- `type` = 1 (paired), 2 (two-sample equal variance), 3 (two-sample unequal variance)
Contoh: bandingkan rata-rata skor dua kelas (kelas A vs B) untuk lihat apakah beda signifikan:
=T.TEST(rangeA, rangeB, 2, 3)
Hasil = p-value. Jika 0.05 (umumnya), tolak hipotesis nol.
Catatan: uji statistik agak advanced — untuk anak baru belajar, cukup pakai `T.TEST` untuk cek beda rata-rata.
Bagian 10 — Fungsi statistik lain yang berguna
- `STDEV.P`, `STDEV.S` (sudah dibahas)
- `VAR.P`, `VAR.S`
- `SKEW(range)` — kemencengan distribusi
- `KURT(range)` — kurtosis
- `GEOMEAN(range)` — rata-rata geometrik (untuk growth rates)
- `HARMEAN(range)` — rata-rata harmonik
- `TRIMMEAN(range, percent)` — rata-rata ter-trim (membuang sejumlah data ekstrem)
- `COVARIANCE.P`, `COVARIANCE.S`
- `NORM.DIST`, `NORM.S.DIST`, `NORM.INV` — untuk distribusi normal (untuk analisis probabilitas)
Contoh TRIMMEAN:
=TRIMMEAN(C2:C11, 0.2) // hilangkan 20% data ekstrem (10% atas dan 10% bawah)
Bagian 11 — Practical recipes: kasus nyata dan langkah lengkap
Kasus 1 — Gradebook analisis (nilai siswa)
Tujuan: hitung rata-rata, median, simpangan baku, percentil, identifikasi outlier, grade top 10%.
Langkah:
1. Rata-rata: `=AVERAGE(C2:C11)`
2. Median: `=MEDIAN(C2:C11)`
3. STDEV.S: `=STDEV.S(C2:C11)`
4. Q1 & Q3: `=QUARTILE.INC(C2:C11,1)` & `=QUARTILE.INC(C2:C11,3)`
5. IQR & outlier: seperti langkah IQR di atas.
6. Top 10% threshold: `=PERCENTILE.INC(C2:C11, 0.9)`
7. Tandai top 10%: `=IF(C2 >= $H$1, "Top 10%", "")` (H1 threshold).
Kasus 2 — Analisis penjualan per produk
Tujuan: rata-rata order value per produk, korelasi qty vs total, trend forecast.
Langkah:
1. Pivot table: sum Total per Produk → lebih mudah.
2. Rata-rata per produk: `=AVERAGEIF(D2:D8, "Pensil", H2:H8)`
3. Korelasi qty-total: `=CORREL(F2:F8, H2:H8)`
4. Regresi Qty→Total: `=SLOPE(H2:H8, F2:F8)` dan `=INTERCEPT(...)` lalu `FORECAST.LINEAR`.
Kasus 3 — Survey NPS / CSAT
Tujuan: rata-rata score, median, mode, distribusi skor, net promoter.
Langkah:
1. Average: `=AVERAGE(B2:B11)`
2. Median & mode: `=MEDIAN(B2:B11)`, `=MODE.SNGL(B2:B11)`
3. Distribusi: `=FREQUENCY(B2:B11, {0,6,7,8,9,10})` untuk kategori detractors/passives/promoters
4. PERCENTRANK untuk melihat proporsi tiap skor.
Bagian 12 — Tips UX: bikin sheet enak dipakai & mudah dimengerti
- Gunakan header jelas dan formatting (bold, freeze header).
- Named Ranges: `Formulas → Define Name` (Excel) atau `Data → Named ranges` (Sheets). Contoh: `Scores = C2:C11`. Rumus jadi `=AVERAGE(Scores)`.
- Tables: di Excel `Insert → Table` supaya range auto-expand; di Sheets buat dynamic named range.
- Helper columns: gunakan untuk transform (TRIM, VALUE, normalize text). Lebih cepat dan aman daripada fungsi volatile di tiap rumus.
- IFERROR: `=IFERROR(rumus, "Not found")` agar dashboard rapi.
- Use Data Validation untuk dropdown kriteria (region, produk) supaya user nggak salah ketik.
- Charts: bar chart, boxplot (dengan trick), scatter plot untuk korelasi. Visual membantu interpretasi.
Bagian 13 — Performance & best practice
- Batasi area rumus (pakai `A2:A1000` bukan `A:A`) agar kalkulasi lebih ringan.
- Hindari fungsi volatile seperti `INDIRECT` dan `OFFSET` kalau bisa.
- Precompute transform di helper columns, jangan ulang per baris rumus berat.
- Gunakan pivot table atau Power Query untuk dataset besar (ribuan baris).
- Jika pakai Google Sheets, hati-hati dengan `IMPORTRANGE` berlebihan karena limit calls.
Bagian 14 — Common errors & troubleshooting cepat
- #DIV/0!: terjadi saat rata-rata pada range kosong atau saat pembagian oleh zero. Solusi: `IFERROR` atau cek `COUNT`.
- Hasil berbeda antara Excel & Sheets: beberapa fungsi versi lama punya nama berbeda (`MODE`, `MODE.SNGL`). Periksa dokumentasi versi.
- Tanggal dianggap teks: gunakan `DATEVALUE` atau `Text to Columns`.
- Angka tersimpan sebagai teks: gunakan `VALUE()` atau multiply by 1 (`=A2*1`).
- Array formula perlu CSE: di Excel lama, array formula memerlukan Ctrl+Shift+Enter. Di Excel 365 & Sheets biasanya tidak.
Bagian 15 — Latihan praktis + solusi (supaya paham)
Salin Tabel A/B/C ke sheet, lalu coba:
Latihan 1 — Nilai siswa
1. Hitung rata-rata, median, modus, stdev sample.
2. Temukan Q1, Q3, IQR, dan tandai outlier.
3. Hitung persentil posisi nilai 88.
4. Tandai Top 10% siswa.
Jawaban singka**:
1.=AVERAGE(C2:C11) =MEDIAN(C2:C11) =MODE.SNGL(C2:C11) =STDEV.S(C2:C11)
=QUARTILE.INC(C2:C11,1) =QUARTILE.INC(C2:C11,3) =Q3-Q1 // Outlier test per baris: IF(OR(C2< Q1-1.5*IQR, C2>Q3+1.5*IQR),"Outlier","OK")
=PERCENTRANK.INC(C2:C11, 88)
=IF(C2 >= PERCENTILE.INC(C2:C11, 0.9),"Top 10%","")
Latihan 2 — Penjualan
1. Rata-rata Total per produk `Pensil`.
2. Korelasi Qty vs Total.
3. Prediksi Total untuk Qty=7.
Jawaban:
1. `=AVERAGEIF(D2:D8,"Pensil",H2:H8)`
2. `=CORREL(F2:F8,H2:H8)`
3. `=FORECAST.LINEAR(7, H2:H8, F2:F8)`
Latihan 3 — Survey
1. Rata-rata dan median score.
2. Distribusi skor (0-10).
3. Ambang pemberi promotor (>=9) hitung jumlahnya.
Jawaban:
1. `=AVERAGE(B2:B11)`, `=MEDIAN(B2:B11)`
2. `=FREQUENCY(B2:B11, {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10})` + chart
3. `=COUNTIF(B2:B11, ">=9")`
Bagian 16 — Ringkasan cepat & kapan pakai fungsi apa
- `SUM/AVERAGE` → total & rata-rata biasa.
- `MEDIAN/MODE` → bagus saat ada outlier.
- `MIN/MAX` → cari min/max.
- `COUNT/COUNTA/COUNTIF/COUNTIFS` → hitung entri & kriteria.
- `STDEV/VAR` → ukur sebaran. Pakai `.S` untuk sampel, `.P` untuk populasi.
- `PERCENTILE/PERCENTRANK/QUARTILE` → posisi relatif, cutoff.
- `CORREL/COVARIANCE` → hubungan antar variabel.
- `SLOPE/INTERCEPT/LINEST` → regresi & prediksi.
- `T.TEST` → cek beda rata-rata (hipotesis).
Jangan nyerah
Kamu sekarang sudah dapat peta lengkap fungsi statistik penting di spreadsheet — dari hitungan paling dasar sampai regresi dan uji hipotesis.
Kunci supaya jago: praktek langsung. Salin tabel contoh di awal, coba setiap rumus, dan lihat hasilnya berganti sesuai perubahan data.
Biar makin keren, gabungkan fungsi-fungsi ini ke dashboard interaktif (dropdown kriteria, grafik, pivot) supaya analisismu bisa dilihat siapa saja dengan gampang.
Selamat ngoprek — dan ingat: statistik itu bukan soal rumus aja, tapi soal ngerti cerita di balik angka.
Jangan cuma copy-paste rumus; selalu tanya: apa arti hasilnya? Kenapa nilainya begini? Selamat belajar dan semoga analisismu jadi makin tajam!
Gabung dalam percakapan