ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

Kombinasi Rumus Logika Untuk Analisis Lebih Akurat

“Kuak rahasia kombinasi rumus logika agar analisis data makin akurat — dapatkan panduan lengkap + template siap pakai. Klik dan pelajari sekarang!”

Kalau kamu mau naik level dari sekadar klik-klik rumus, wajib banget paham cara mengombinasikan rumus logika di spreadsheet.

Dengan kombinasi yang tepat, kamu bisa bikin analisis yang lebih akurat, otomatis, dan tahan banting saat data berantakan.

Artikel ini bakal ngasih panduan super lengkap — langkah demi langkah, contoh nyata, studi kasus, template rumus siap-pakai, sampai trik debugging — semua pakai gaya santai supaya gampang dicerna.

Yuk langsung masuk!


Kenapa kombinasi rumus logika penting?

  • Dunia nyata itu jarang cuma “kalau A maka B”. Seringnya ada banyak syarat, pengecualian, dan aturan business yang nyilang-nyilang.
  • Dengan kombinasi rumus, kamu bisa bikin keputusan otomatis (mis. lulus/tidak, diskon, level member) tanpa harus edit manual.
  • Hemat waktu: ribuan baris bisa diproses sekaligus.
  • Kurangi human error: aturan dituliskan dalam rumus, jadi semua konsisten.

Kata kunci yang sering dipakai: rumus logika, kombinasi rumus, analisis data, Excel, Google Sheets.


Ringkasan singkat fungsi dasar (biar kita punya pijakan)

Sebelum gabung-gabung, ingat fungsi dasar:

  • IF(test, value_if_true, value_if_false)
  • AND(cond1, cond2, ...) → semua harus TRUE
  • OR(cond1, cond2, ...) → salah satu TRUE cukup
  • NOT(cond) → kebalikan dari cond
  • IFS(cond1, result1, cond2, result2, ...) → multiple conditions (Excel & Sheets modern)
  • SWITCH(expr, val1, res1, val2, res2, ..., default) → cocok untuk mapping exact match
  • XLOOKUP / VLOOKUP / INDEX+MATCH → untuk lookup pada tabel

Kombinasi fungsi-fungsi di atas adalah kunci.


Cara dasar menggabungkan: pola-pola umum

1) IF + AND → semua syarat harus terpenuhi

Contoh: lulus kalau nilai ≥ 75 dan absensi ≥ 80%

=IF(AND(nilai>=75, absensi>=0.8),"Lulus","Tidak Lulus")

2) IF + OR → salah satu syarat cukup

Contoh: dapat diskon kalau VIP atau total > 1.000.000

=IF(OR(status="VIP", total>1000000), "Diskon", "No Diskon")

3) IF + NOT → pengecualian

Contoh: valid kalau bukan "Cancel"

=IF(NOT(status="Cancel"), "Valid", "Batal")

4) IF + AND + OR → logika bercabang

Contoh: bonus khusus kalau (VIP dan beli > 5 juta) atau (non-VIP tapi beli > 10 juta)

=IF(OR(AND(status="VIP", total>5000000), AND(status "VIP", total>10000000)), "Bonus", "No Bonus")

Strategi desain rumus yang rapi dan aman

  • Tulis aturan dalam bahasa dulu, misalnya: “Jika A dan B, maka X; else jika C atau D, maka Y; else Z.”
  • Urutkan kondisi dari paling spesifik ke paling umum.
  • Gunakan helper columns untuk bagian perhitungan yang kompleks (mis. score_total, is_vip boolean), supaya rumus utama nggak berantakan.
  • Tambahkan default (mis. `TRUE,"Periksa"`) di IFS/SWITCH supaya tidak menghasilkan error.
  • Gunakan TRIM / VALUE / ISNUMBER untuk sanitize input (hapus spasi, pastikan angka).
  • Gunakan IFERROR untuk menangkap error dan menampilkan pesan ramah.

Contoh Kasus Nyata & Formula Lengkap

Di bawah ini ada banyak contoh nyata yang bisa kamu langsung copas.

Kasus 1 — Kelulusan Sekolah (multi-syarat)

Aturan:

  • Lulus istimewa: nilai ≥ 90 dan absensi = 100%
  • Lulus: nilai ≥ 75 dan absensi ≥ 80%
  • Tidak lulus: lainnya

Tabel:

 
Nama Nilai Absensi
Andi 92 100%
Budi 78 85%
Cinta 74 90%
Dito 85 75%

Formula (C2 = absensi sebagai persentase):

=IF(AND(B2>=90, C2=1), "Lulus Istimewa",
   IF(AND(B2>=75, C2>=0.8), "Lulus", "Tidak Lulus"))

Penjelasan: cek kondisi istimewa dulu, baru kondisi lulus standar, sisanya tidak lulus.


Kasus 2 — Diskon Pelanggan Toko Online (gabungan AND/OR)

Aturan:

  • VIP & total > 5jt → diskon 20%
  • Bukan VIP tapi total > 10jt → diskon 15%
  • Member biasa & total > 2jt → diskon 5%
  • Else → 0

Tabel contoh:

 
Nama Status Total
Ana VIP 6,000,000
Bayu NonVIP 12,000,000
Cici Member 2,100,000

Rumus (output persen):

=IF(AND(B2="VIP", C2>5000000), 0.2,
   IF(AND(B2 "VIP", C2>10000000), 0.15,
   IF(AND(B2="Member", C2>2000000), 0.05, 0)))

Rumus untuk nilai rupiah:

=C2 * ( ...rumus di atas... )

Kasus 3 — Komisi Penjualan Bertingkat (marginal-like)

Skenario:

  • Komisi dasar: 2% untuk sampai 10 juta, 5% untuk di atas 10 juta.
  • Bonus tambah 1% jika target tercapai.

Sederhana pakai IF:

=IF(C2=10000000, C2*0.02, C2*0.05) + IF(D2="Yes", C2*0.01, 0)

Kalau mau structure marginal (komisi berbeda per segmen), rumusnya lebih panjang:

=IF(C2=10000000, C2*0.02,
   IF(C2=50000000, 10000000*0.02 + (C2-10000000)*0.05,
      10000000*0.02 + 40000000*0.05 + (C2-50000000)*0.07))

Kasus 4 — Skoring Risiko Kredit (kombinasi AND/OR dan lookup)

Aturan scoring (sederhana):

  • Penghasilan >= 10 juta → 30 poin
  • Usia 21–60 → 20 poin
  • Riwayat kredit baik → 30 poin
  • Jumlah tanggungan 3 → 20 poin
  • Total ≥ 70 → Layak

Buat helper columns: income_score, age_score, history_score, dependents_score. Lalu total:

=SUM(E2:H2)  // helper columns
=IF(SUM(E2:H2)>=70, "Layak", "Tidak Layak")

Contoh helper:

E2 = IF(B2>=10000000,30,0)
F2 = IF(AND(C2>=21,C2=60),20,0)
G2 = IF(D2="Baik",30,0)
H2 = IF(I2 3,20,0)

Pendekatan ini modular dan mudah di-debug.


Pola desain lanjutan

A. Gunakan helper columns untuk langkah yang sering muncul

Mis: normalisasi nomor telp, cek valid email, hitung score_total. Bikin kolom terpisah sehingga rumus utama tinggal gabung hasil helper.

B. Gunakan LOOKUP untuk mapping

Buat tabel berisi threshold dan label, lalu ambil label via `LOOKUP`/`VLOOKUP`/`XLOOKUP` daripada IF panjang.

Contoh grade via LOOKUP:

=LOOKUP(B2, {0,55,70,85}, {"E","C","B","A"})

C. Pakai IFS atau SWITCH(TRUE,...) untuk readability

IFS:

=IFS(B2>=85,"A", B2>=70,"B", B2>=55,"C", TRUE,"D")

SWITCH dengan TRUE:

=SWITCH(TRUE, B2>=85,"A", B2>=70,"B", B2>=55,"C", "D")

D. Validasi input sebelum logika

Tambahkan `IFERROR`, `ISNUMBER`, `TRIM`, `VALUE` agar rumus tidak error bila ada input aneh.

Contoh:

=IFERROR( IF(NOT(ISNUMBER(B2)),"Periksa Nilai", IF(B2>=75,"Lulus","Tidak")), "Periksa Data" )

Teknik kombinasi untuk kasus kompleks (dengan contoh lengkap)

1) Multi-criteria classification + fallback

Contoh: Klasifikasi inventori:

  • Stok ≤ 0 → "Habis"
  • 1–5 → "Restock"
  • 6–50 → "Normal"
  • > 50 dan movement rendah → "Overstock"
  • Default → "Periksa"

Anda perlu kolom movement (avg sold per week).

Rumus:

=IFS(A2=0,"Habis",
     A2=5,"Restock",
     A2=50,"Normal",
     AND(A2>50, B22),"Overstock",
     TRUE,"Periksa")

2) Decision tree dengan scoring + threshold

Misal screening pelamar:

  1. Tes teknik (max 50), interview (max 30), portofolio (max 20).
  2. Score_total = sum.
  3. Kriteria:
  • > =85 → "Hire"
  • 70–84 → "Pertimbangkan"
  • <70 → "Reject"

Helper: total_score = SUM(D2:F2)

Rumus:

=IF(total_score>=85,"Hire", IF(total_score>=70,"Pertimbangkan","Reject"))

3) Mixed text + numeric logic (data messy)

Kadang status ditulis “vip”, “VIP “, “ Vip”. Normalisasikan:

=IF(total_score>=85,"Hire", IF(total_score>=70,"Pertimbangkan","Reject"))

Selalu TRIM + UPPER/LOWER sebelum perbandingan.


UX: Menampilkan hasil yang ramah & ter-actionable

  • Jangan cuma tulis TRUE/FALSE. Tampilkan label yang jelas: "Lulus", "Perlu Remedial", "Periksa Data".
  • Berikan kolom alasan ketika tdk memenuhi: `=IF(condition,"OK","Missing score / Low attendance")`
  • Gunakan Conditional Formatting untuk visual (warna merah untuk masalah, hijau untuk OK).
  • Tambah komentar atau note (data validation input) supaya orang lain paham rule.

Integrasi dengan fitur lain: Conditional Formatting / Data Validation / Pivot

  • Conditional Formatting: pakai formula dengan AND/OR/NOT untuk highlight baris bermasalah.
  • Contoh rule warna merah: `=OR(ISBLANK(B2), NOT(ISNUMBER(B2)))`
  • Data Validation: pakai custom formula untuk cegah input yang melanggar rule.
  • Contoh: hanya terima nilai 0–100 → `=AND(ISNUMBER(A2), A2>=0, A2=100)`
  • Pivot Table: gunakan kolom hasil logika sebagai field untuk analisis (mis. jumlah Lulus per kelas).

Performance, scale, dan best practice untuk dataset besar

  • Rumus volatile atau terlalu banyak nested IF di puluhan ribu baris bisa bikin lemot. Tips:
  1. Pakai helper columns, bukan satu rumus super panjang di satu sel.
  2. Gunakan `SUMPRODUCT` atau `AGGREGATE` bila perlu agregasi lebih cepat.
  3. Untuk transformasi dan cleansing besar, Power Query (Excel) atau Apps Script (Google Sheets) lebih scalable.
  4. Jika sering update, buat tabel referensi (lookup) dan gunakan XLOOKUP sebagai sumber aturan.
  5. Hindari array formulas yang berat tanpa optimasi.

Debugging & kesalahan umum + solusi

1. Urutan kondisi salah: Kondisi umum ditempatkan dulu → hasil salah. Solusi: atur dari spesifik → general.

2. Data tipe mismatch: String vs number. Solusi: pakai VALUE(), ISNUMBER(), TRIM().

3. Spasi tersembunyi: Gunakan TRIM dan SUBSTITUTE(...,CHAR(160), " ").

4. Case sensitivity: Gunakan UPPER() atau LOWER() sebelum perbandingan.

5. Missing default (IFS tanpa TRUE) → #N/A. Solusi: tambahkan default `TRUE, "Check"`.

6. Rumus terlalu panjang → split jadi helper columns atau pindah ke Power Query.


Mini Project: Otomatisasi Laporan Siswa (langkah demi langkah)

Tujuan: Dari data mentah, hasilkan kolom: score_total, predikat, status hadir, flag masalah, rekomendasi.

Data mentah (sheet Raw):

 
NIS Nama Nilai Teori Nilai Praktik Kehadiran(%) Catatan

Langkah:

1. Buat sheet Helper:

  • `score_total` = `0.6*Nilai Teori + 0.4*Nilai Praktik`
=0.6*C2 + 0.4*D2
  • `is_attendance_ok` = `Kehadiran>=0.8`
==C2>=0.8
  • `is_score_valid` = `ISNUMBER(score_total)`
==ISNUMBER(E2)

2. Predikat (IFS)

==IFS(E2>=90,"A", E2>=80,"B", E2>=70,"C", E2>=60,"D", TRUE,"E")

3. Status Lulus (kombinasi IF+AND)

==IF(AND(E2>=75, F2), "Lulus", "Tidak Lulus")

4. Flag Masalah

=IF(NOT(G2),"Periksa Nilai",
      IF(ISBLANK(D2),"Cek Praktik",
      IF(C20.7,"Absensi Rendah","OK")))

5. Rekomendasi

==IF(H2="Periksa Nilai","Hubungi Guru",
      IF(H2="Cek Praktik","Latihan Tambahan",
      IF(H2="Absensi Rendah","Hubungi Orang Tua","Lanjut")))

6. Laporan Akhir: Buat pivot berdasarkan `predikat` dan `status` untuk ringkasan; buat grafik batang untuk distribusi predikat.


Latihan interaktif (soal dengan solusi)

Latihan 1

Buat rumus yang:

  • Jika status = "VIP" dan total >= 10 juta → "VIP Platinum"
  • Jika status = "VIP" dan total < 10 juta → "VIP"
  • Jika bukan VIP tapi total >= 5 juta → "Regular Plus"
  • Else → "Regular"

Solusi:

==IF(B2="VIP", IF(C2>=10000000,"VIP Platinum","VIP"), IF(C2>=5000000,"Regular Plus","Regular"))

Latihan 2

Hitung skor final: 50% teori, 30% praktek, 20% tugas; lalu beri label:

  • > =85 → "Excellent"
  • 70–84 → "Good"
  • 50–69 → "Average"
  • 50 → "Poor"

Solusi:

==LET(score, 0.5*C2 + 0.3*D2 + 0.2*E2,
 IFS(score>=85,"Excellent", score>=70,"Good", score>=50,"Average", TRUE,"Poor"))

(LET hanya di Excel 365; di Sheets gunakan helper column)


Cheat-sheet rumus siap pakai

  • IF + AND:
==IF(AND(cond1, cond2), "Yes", "No")
  • IF + OR:
==IF(OR(cond1, cond2), "Yes", "No")
  • IFS:
=IFS(cond1, "res1", cond2, "res2", TRUE, "default")
  • SWITCH:
==SWITCH(expr, val1, res1, val2, res2, "default"))
  • Count occurrences (substring):
==(LEN(A2)-LEN(SUBSTITUTE(LOWER(A2),"kata","")))/LEN("kata")
  • Normalize text:
==TRIM(UPPER(A2))
* Safe compare number:
=IFERROR(VALUE(TRIM(A2)), 0)

Contoh Real-World Sheet: Template ringkas

Sheet Data:

ID Nama Status Total Transaksi Nilai Kehadiran

Sheet Rules (lookup):

 
RuleKey MinTotal MinTxn Category
VIP 10000000 10 VIP
PRIOR 5000000 5 PRIOR
BASIC 0 0 BASIC

Rumus penilaian kategori (menggunakan XLOOKUP/INDEX-MATCH):

=XLOOKUP(1, (C2>=Rules[MinTotal])*(D2>=Rules[MinTxn]), Rules[Category])

(lebih advanced: gunakan sorted table dan LOOKUP)


Praktik terbaik dokumentasi rumus (agar tim paham)

  • Tambahkan sheet “README” di file yang menjelaskan logika utama.
  • Gunakan nama range untuk kolom kritikal (mis. named range `TotalSales`) sehingga rumus lebih terbaca.
  • Simpan versi (Versioning) sebelum ubah rumus besar.
  • Buat contoh kasus edge-case di sheet test untuk validasi.

Penutup — ringkas dan motivasi

Mengombinasikan rumus logika itu ibarat menyusun aturan di kepala jadi bahasa yang bisa dieksekusi oleh spreadsheet.

Sekali kamu paham pola dasar dan cara memecah masalah jadi bagian-bagian kecil (helper columns, lookup tables, IFS/SWITCH), kamu bakal bisa bikin analisis yang:

  • Lebih akurat
  • Lebih otomatis
  • Lebih mudah dipelihara

Mulai dari kasus sederhana sampai sistem scoring atau keputusan bisnis — semua bisa di-handle dengan kombinasi rumus yang tepat.

Latihan terus: ambil dataset kecil (nilai, transaksi, stok), lalu coba desain 3 aturan otomatis; cek hasil, lalu scale ke file besar.

Selamat ngoprek rumus — eksperimen itu kunci. Kalau mau, simpan template yang kamu buat dan copy ke proyek lain biar kerja makin cepat.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya