ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

Cara Gunakan IFS Untuk Kondisi Multi Level

elajari cara mudah memakai rumus IFS di Excel untuk mengelola kondisi multi level. Tingkatkan produktivitas dan selesaikan data lebih cepat sekarang!

Kita bahas tuntas fungsi IFS di spreadsheet — dari yang paling dasar sampai trik pinter yang dipakai di dunia nyata.

Artikel ini cocok buat kamu yang pengin ngurus logika multi-level tanpa ribet nested IF yang njelimet.

Gaya santai, cocok buat anak remaja, pakai banyak contoh, tabel, rumus siap-copas, dan latihan buat ngecek pemahaman.

Oke, siap? Langsung gaskeun.


Kenalan singkat: kenapa IFS itu penting?

Kalau kamu pernah nulis nested IF yang panjangnya kayak naskah — misalnya:

=IF(A1>=85,"A",IF(A1>=70,"B",IF(A1>=55,"C","D")))

— itu masih ok. Tapi saat kondisi jadi puluhan dan ada kombinasi AND/OR di dalamnya, nested IF bakal susah dibaca dan rawan salah.

IFS dibuat supaya kita bisa menulis banyak kondisi lebih rapi:

=IFS(cond1, result1, cond2, result2, cond3, result3, TRUE, default)

Kelebihan:

  • Lebih mudah dibaca.

  • Tidak perlu banyak `)` di akhir.

  • Bisa pakai `TRUE` sebagai default (mirip else).

Kata kunci SEO di sini: rumus IFS, IFS Excel, IFS Google Sheets, kondisi multi level>.


Sintaks dasar IFS

=IFS(test1, value_if_test1_true,
     test2, value_if_test2_true,
     ...
     [TRUE, value_if_all_false])    // optional default
  • `test1, test2, ...` adalah ekspresi logika yang menghasilkan TRUE/FALSE.

  • IFS mengevaluasi test berurutan; begitu menemukan `TRUE`, IFS langsung mengembalikan nilai yang terkait dan berhenti (short-circuit).

  • Jika semua test FALSE dan tidak ada `TRUE` sebagai default, IFS mengembalikan error (`#N/A` di Excel atau `#N/A`/`#VALUE!` tergantung versi).


Contoh paling sederhana: grade nilai

Tabel contoh (A1:B5):

Nama Nilai
Andi 92
Siti 78
Budi 61
Rina 48

Rumus IFS (di C2, copy ke bawah):

=IFS(B2>=85, "A",
     B2>=70, "B",
     B2>=55, "C",
     B2>=40, "D",
     TRUE,    "E")

Penjelasan:

  • Evaluasi dari atas ke bawah. Jika `B2` 92 → kondisi pertama `B2>=85` TRUE → hasil "A".

  • Jika semua kondisi gagal, `TRUE, "E"` jadi default.


Kenapa pakai IFS bukan nested IF?

Perbandingan:

Nested IF:

=IF(B2>=85,"A",IF(B2>=70,"B",IF(B2>=55,"C","D")))

IFS:

=IFS(B2>=85,"A", B2>=70,"B", B2>=55,"C", TRUE,"D")

Keuntungan IFS:

  • Lebih ringkas secara struktur.

  • Lebih mudah diread oleh orang lain (maintenance gampang).

  • Error lebih jelas kalau lupa default (kamu tahu kalau ada kondisi luput).

Catatan: di Excel lama (sebelum 2016) IFS tidak tersedia. Solusinya: nested IF atau buat lookup table.


Praktik 1 — Kategori Umur (multi-level dengan rentang)

Skenario: Klasifikasi usia:

  • 0–11 → Anak

  • 12–17 → Remaja

  • 18–59 → Dewasa

  • > =60 → Lansia

Rumus:

=IFS(A2<=11, "Anak",
     A2<=17, "Remaja",
     A2<=59, "Dewasa",
     TRUE,     "Lansia")

Kenapa pakai `A2<=11`, lalu `A2<=17` (bukan `AND`)? Karena kondisi diuji berurutan. Sekali `A2<=11` FALSE, kita lanjut ke `A2<=17`. Simpel!


Praktik 2 — Diskon Bertingkat (angka & rentang)

Aturan:

  • Total < 500.000 → no discount

  • 500.000 ≤ total < 2.000.000 → diskon 5%

  • 2.000.000 ≤ total < 5.000.000 → diskon 10%

  • ≥ 5.000.000 → diskon 15%

Rumus (kolom B = total):

=IFS(B2<500000, 0,
     B2<2000000, B2*0.05,
     B2<5000000, B2*0.10,
     TRUE,       B2*0.15)

Saran: kalau mau output persentase saja, ubah value-nya jadi `0%`, `5%`, dll.


Menggabungkan IFS dengan AND / OR

IFS bisa berisi kondisi kompleks pakai `AND`, `OR`.

Contoh: bonus untuk penjual:

  • Kalau region = "Jakarta" dan total ≥ 20 juta → bonus 5%

  • Kalau region = "Jawa" dan total ≥ 15 juta → bonus 3%

  • Kalau total ≥ 10 juta → bonus 1%

  • Else 0

Rumus:

=IFS(AND(C2="Jakarta", B2>=20000000), B2*0.05,
     AND(C2="Jawa", B2>=15000000),     B2*0.03,
     B2>=10000000,                     B2*0.01,
     TRUE,                             0)

Catatan: Gunakan `TRIM` dan `UPPER/LOWER` kalau teks sumber kemungkinan ada spasi atau huruf kapital berbeda.


Menggunakan IFS untuk kondisi tekstual / match kata

IFS cocok untuk mapping kategori teks.

Contoh: ubah kode produk jadi kategori:

  • "A1" atau "A2" → "Pakaian"

  • "B1" → "Aksesoris"

  • else → "Lainnya"

Rumus:

=IFS(OR(A2="A1", A2="A2"), "Pakaian",
     A2="B1", "Aksesoris",
     TRUE,    "Lainnya")

Lebih scalable? Buat table lookup dan pakai `VLOOKUP/XLOOKUP` (lihat bagian alternatif).


IFS vs SWITCH vs VLOOKUP/XLOOKUP

  • IFS: bagus untuk kondisi kompleks/bertingkat yang mengevaluasi ekspresi.

  • SWITCH: efisien kalau membandingkan 1 nilai terhadap banyak kemungkinan (exact match).

  • VLOOKUP/XLOOKUP: ideal untuk mapping berbasis table, terutama kalau sering berubah.

Contoh SWITCH (Excel/Sheets modern):

=SWITCH(A2, "Jan",1, "Feb",2, "Mar",3, "Unknown")

IFS yang setara akan lebih panjang kalau pakai banyak `A2="..."` kondisi.

Gunakan IFS saat kondisi melibatkan rentang/ekspresi (mis. `B2>=85`), SWITCH saat cocok untuk exact text matches.


Validasi input dan error handling

IFS tanpa default bisa menghasilkan error ketika semua kondisi FALSE. Jadi biasakan tambahkan default:

..., TRUE, "Check Input")

Tambahkan `IFERROR` untuk tampilan rapi:

=IFERROR( IFS(...), "Input tidak valid" )

Contoh:

=IFERROR( IFS(B2>=85,"A",B2>=70,"B",TRUE,"C"), "Periksa Nilai" )

IFS dengan teks sensitif/spasi: preprocessing data

Sebelum pakai IFS pada teks, bersihkan data:

  • `TRIM()` → hapus spasi awal/akhir & spasi ganda.

  • `UPPER()`/`LOWER()` → standar huruf.

  • `CLEAN()` → hapus karakter tak terlihat.

Contoh:

=IFS(TRIM(LOWER(A2))="vip", "Diskon 20%",
     TRIM(LOWER(A2))="member","Diskon 10%",
     TRUE, "No Discount")

IFS untuk tanggal & waktu

Contoh: kategorikan pesanan berdasarkan tanggal:

  • Pesanan lebih dari 30 hari lalu → "Terlambat"

  • 7–30 hari → "Normal"

  • Kurang dari 7 hari → "Baru"

Rumus:

=IFS(A2 < TODAY()-30, "Terlambat",
     A2 <= TODAY()-7,       "Normal",
     TRUE,                  "Baru")

Pastikan `A2` bertipe Date. Gunakan `ISNUMBER(A2)` untuk cek.


IFS dengan fungsi matematika & logika numerik

Contoh: skor gabungan (teori + praktek) dan grade:

  • Hitung weighted score: `=0.6nilai_teori + 0.4nilai_praktek`

  • Lalu kategorikan:

=IFS(score>=85, "A",
     score>=70, "B",
     score>=55, "C",
     TRUE,      "D")

Di Excel 365 gunakan LET untuk readability:

=LET(score, 0.6*B2 + 0.4*C2,
     IFS(score>=85,"A", score>=70,"B", TRUE,"C"))

IFS untuk multiple outputs (bukan hanya teks)

IFS bisa mengembalikan angka, teks, tanggal, atau bahkan rumus lain.

Contoh: return tanggal jatuh tempo berdasarkan kategori:

=IFS(A2="Express", TODAY()+3,
     A2="Reguler", TODAY()+7,
     TRUE,          TODAY()+14)

Contoh: return formula perhitungan:

=IFS(A2="Type1", B2*0.1,
     A2="Type2", B2*0.15,
     TRUE,       B2*0.05)

Menggunakan IFS di Conditional Formatting

Kamu bisa pakai logika IFS (atau gabungan kondisi) dalam rule conditional formatting untuk menandai baris tertentu.

Contoh (Google Sheets / Excel conditional formatting dengan formula):

  • Formula: `=B2>=85` → format hijau.

  • Lebih rumit: `=IFS(B2>=85,TRUE,B2>=70,TRUE)` tapi umumnya buat format gunakan `AND/OR` lebih sederhana.


IFS + ARRAYFORMULA / SPILL (Google Sheets / Excel 365)

Di Google Sheets, bisa pakai `ARRAYFORMULA` agar satu rumus IFS diaplikasikan ke seluruh kolom:

=ARRAYFORMULA(IFS(B2:B>=85,"A", B2:B>=70,"B", TRUE,"C"))

Di Excel 365, IFS bisa mengoperasikan dynamic arrays:

=IFS(A2:A100>=85,"A", A2:A100>=70,"B", TRUE,"C")

Hati-hati performa untuk range besar.


Performance & skalabilitas: kapan pindah ke lookup/table?

IFS bagus sampai jumlah kondisi masih terbaca. Kalau kondisi:

  • Lebih dari ~10–15 kondisi, atau

  • Kondisi sering berubah, atau

  • Banyak user yang perlu maintenance,

maka pertimbangkan:

  • Lookup table + `VLOOKUP`/`XLOOKUP`/`LOOKUP`.

  • Power Query (Excel) untuk transform rutin.

  • Apps Script/VBA untuk validasi otomatis.

Contoh lookup gradation menggunakan LOOKUP:

=LOOKUP(B2, {0,55,70,85}, {"E","C","B","A"})

Ini sangat rapi untuk threshold-based mapping.


Debugging IFS: masalah umum & solusi

1. Missing default → semua kondisi false → error `#N/A`.

Solusi: tambahkan `TRUE, "default"` di akhir.

2. Urutan kondisi salah → kondisi umum ditempatkan sebelum kondisi spesifik.

Solusi: urutkan dari yang paling “ketat” ke yang paling “longgar”.

3. Tipe data tidak cocok (teks vs angka) → kondisi selalu FALSE.

Solusi: pakai `VALUE()`, `TRIM()`, `UPPER()`, atau cek `ISNUMBER`.

4. Spasi tak terlihat → hasil mismatch pada teks.

Solusi: `TRIM()` dan `SUBSTITUTE(A2,CHAR(160)," ")`.

5. Kondisi overlapping → misal `>=70` dan `>=85` urutnya salah → hasil salah.

Solusi: desain kondisi tanpa overlap atau urutkan dengan benar.


Model pattern & best practices

  • Pattern A (range thresholds):tulis kondisi seperti `value<=x` naik secara berurutan.

  • Pattern B (multiple fields):gunakan `AND`/`OR` di test.

  • Pattern C (text match):`TRIM(LOWER())` untuk normalisasi.

  • Pattern D (date ranges): pakai `TODAY()` dan cek `<=`/`>=`.

  • Pattern E (fallback): selalu tambahkan default `TRUE, "..."`.

Gunakan `LET` (Excel 365) untuk menyimpan nilai perhitungan sementara supaya rumus IFS lebih bersih.


Studi Kasus Lengkap 1 — Sistem Penilaian Sekolah (step-by-step)

Skenario:

  • Ada kolom nilai teori, praktek, kehadiran. Aturan:

    • Grade A jika (score_total >= 85) dan kehadiran >= 90%

    • B jika (score_total >= 70) dan kehadiran >= 80%

    • C jika score_total >= 55

    • D kalau lainnya

    • Jika data kosong → "Periksa Data"

Langkah:

1. Hitung `score_total` di helper column:

=0.6*B2 + 0.4*C2

2. IFERROR + IFS final:

=IF(OR(ISBLANK(B2), ISBLANK(C2), ISBLANK(D2)), "Periksa Data",
  IFS(
    AND(E2>=85, D2>=0.9), "A",
    AND(E2>=70, D2>=0.8), "B",
    E2>=55, "C",
    TRUE, "D"
  )
)

Penjelasan detail di kolom bantu bikin debugging gampang.


Studi Kasus Lengkap 2 — Perhitungan Komisi Multi-Rule

Skenario:

  • Komisi per produk berbeda dan ada bonus jika target tercapai.

  • Kolom: `ProductType`, `SalesAmount`, `AchievedTarget`(Yes/No)

Aturan:

  • Product A: komisi 5%

  • Product B: komisi 3%

  • Product C: komisi 2%

  • Jika target tercapai → tambahan 1% untuk semua

Rumus:

=LET(base,
     IFS(A2="A", B2*0.05, A2="B", B2*0.03, A2="C", B2*0.02, TRUE, 0),
     bonus,
     IF(C2="Yes", B2*0.01, 0),
     base + bonus)

Jika Excel tanpa LET, tulis:

=IFS(A2="A", B2*0.05, A2="B", B2*0.03, A2="C", B2*0.02, TRUE, 0) + IF(C2="Yes", B2*0.01, 0)

Latihan Interaktif (soal + jawaban)

Latihan 1 — Grade Ujian

Buat rumus IFS untuk:

  • ≥90 → A+

  • 80–89 → A

  • 70–79 → B

  • 60–69 → C

  • <60 → F

Jawaban:

=IFS(B2>=90,"A+", B2>=80,"A", B2>=70,"B", B2>=60,"C", TRUE,"F")

Latihan 2 — Level Keanggotaan

Kolom points:

  • <100 → Bronze

  • 100–499 → Silver

  • 500–999 → Gold

  • ≥1000 → Platinum

Jawaban:

=IFS(A2<100,"Bronze", A2<500,"Silver", A2<1000,"Gold", TRUE,"Platinum")

Latihan 3 — Gabungan AND/OR

Aturan:

  • Jika (usia < 18 AND parentalConsent = "Yes") OR usia >= 18 → boleh daftar.

Rumus:

=IF(OR(AND(B2<18, C2="Yes"), B2>=18), "Boleh", "Tidak")

Bisa juga IFS:

=IFS(OR(AND(B2<18, C2="Yes"), B2>=18), "Boleh", TRUE, "Tidak")

Alternatif jika IFS tidak tersedia

  • Nested IF: solusi universal.

  • LOOKUP/CHOOSE: untuk mapping berbasis index.

  • VLOOKUP/XLOOKUP: untuk mapping terstruktur.

  • Power Query: buat transform yang hasilnya permanent/refreshable.

  • Script (Apps Script/VBA): untuk logic kompleks pada banyak data.

Contoh LOOKUP threshold:

=LOOKUP(B2, {0,60,70,80,90}, {"F","D","C","B","A"})

Cheat Sheet IFS (Formula-ready)

  • Basic:

=IFS(cond1, res1, cond2, res2, TRUE, resDefault)
  • With AND:

=IFS(AND(A2>=10, B2<5), "Case1", TRUE, "Other")
  • With OR:

=IFS(OR(A2="X", A2="Y"), "Group1", TRUE, "Other")
  • With date:

=IFS(A2
  • With text normalize:

=IFS(LOWER(TRIM(A2))="vip","VIP", TRUE,"Regular")

Penutup — ringkas & motivasi praktek

IFS itu alat yang sangat powerful buat kondisi multi-level. Intinya:

  • Susun kondisi dari yang paling spesifik/ketat ke yang paling umum.

  • Tambahkan default `TRUE` supaya aman.

  • Gunakan `AND/OR` untuk logika gabungan.

  • Pakai helper columns dan `LET` (Excel 365) untuk rumus bersih.

  • Untuk banyak kondisi atau mapping yang sering berubah, pertimbangkan lookup table atau Power Query.

Latihan secara rutin: ambil dataset nilai, transaksi, atau daftar pelangganmu, lalu desain aturan dan implementasikan pake IFS. Setelah beberapa kali, nulis IFS bakal terasa gampang dan bikin kerjaanmu otomatis serta rapi.

Selamat praktek — dan jangan lupa cek edge-case (data kosong, tipe data salah) agar rumusmu kuat di dunia nyata.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya