Skill Copywriting: Cara Membuat Konten yang Selalu Viral
Kalau kamu sering scroll TikTok atau Instagram, pasti pernah lihat konten yang sederhana banget, tapi kok bisa rame, viral, dan dibanjiri komentar. Kadang kontennya nggak pakai visual yang “wah”, tapi caption atau kalimat pembukanya langsung bikin orang berhenti scroll dan penasaran. Nah, di balik itu semua ada skill penting yang sering dianggap remeh, yaitu copywriting.
Buat seorang Social Media Specialist, copywriting bukan cuma soal nulis kata-kata. Ini tentang gimana caranya bikin tulisan yang bisa menarik perhatian, bikin orang pengen baca sampai habis, bahkan ngelakuin aksi tertentu—entah itu klik link, follow akun, share postingan, atau langsung beli produk.
Artikel ini bakal ngebahas secara detail tentang apa itu copywriting, kenapa skill ini penting banget buat Social Media Specialist, teknik-teknik dasar yang bisa kamu pelajari, sampai cara bikin konten yang punya potensi viral. Jadi kalau kamu serius pengen jadi jagoan social media, pastikan baca sampai habis ya.
Apa Itu Copywriting?
Sederhananya, copywriting adalah seni merangkai kata-kata untuk memengaruhi orang lain. Kata “copy” di sini maksudnya adalah tulisan atau teks yang dibuat untuk tujuan marketing, sedangkan “writing” jelas artinya menulis. Jadi, copywriting bukan sekadar menulis indah atau puitis, tapi menulis dengan tujuan tertentu—biasanya untuk menjual atau mengajak audiens melakukan sesuatu.
Di media sosial, copywriting bisa berupa:
- Caption Instagram yang bikin orang kepo.
- Hook di awal video TikTok yang bikin orang nggak skip.
- Headline YouTube yang bikin klik.
- Teks di iklan Facebook atau Instagram Ads.
Copywriting yang bagus bisa bikin konten sederhana jadi luar biasa. Misalnya, sebuah brand kopi cuma posting foto secangkir kopi hitam, tapi kalau caption-nya:
“Minum kopi ini sebelum rapat penting, biar otakmu nyala kayak lampu diskotik.” Nah, kalimat ini bisa bikin orang ngakak, terhubung, dan akhirnya engage sama konten tersebut.
Kenapa Copywriting Penting Buat Social Media Specialist?
Sebagai Social Media Specialist, kamu bukan cuma dituntut bikin konten bagus secara visual, tapi juga harus bisa bikin kata-kata yang “nempel” di kepala audiens. Ada beberapa alasan kenapa copywriting jadi skill wajib:
- Pertarungan Perhatian di Media Sosial
- Membentuk Identitas Brand
- Mendorong Action (Call to Action/CTA)
- Meningkatkan Potensi Viral
Timeline medsos itu rame banget. Ada ribuan konten lewat tiap hari. Tanpa kata-kata yang bisa langsung menarik perhatian, kontenmu gampang tenggelam.
Gaya copywriting bisa jadi ciri khas sebuah brand. Misalnya, brand skincare yang selalu pakai bahasa santai dan humor receh bakal dikenal lebih ramah dibanding brand lain yang pakai bahasa formal.
Tujuan utama konten bukan cuma dilihat, tapi juga direspon. Copywriting yang bagus bisa bikin orang follow, klik, share, atau beli produk tanpa mereka merasa “dipaksa”.
Banyak konten viral bukan karena visualnya, tapi karena kata-kata yang dipakai. Satu kalimat relatable bisa bikin ribuan orang share.
Unsur Penting dalam Copywriting Sosial Media
Biar copywriting kamu efektif, ada beberapa unsur penting yang harus dipahami:
1. Hook (Kalimat Pembuka yang Menghentikan Scroll)
Orang di media sosial gampang banget skip konten. Makanya, kamu harus punya kalimat pembuka yang bisa bikin orang berhenti scroll dalam 3 detik pertama. Contoh:
- “Pernah nggak sih kamu ngerasa…?”
- “Rahasia yang nggak pernah dikasih tahu guru di sekolah…”
- “Cuma butuh 5 detik buat ngerti hal ini!”
2. Value (Isi Utama yang Relevan)
Setelah dapet perhatian, kamu harus kasih sesuatu yang bermanfaat. Bisa berupa tips, hiburan, fakta menarik, atau cerita relatable.
3. Emotional Trigger
Copywriting yang bagus biasanya nyentuh emosi: bikin ketawa, terharu, marah, atau nostalgia. Emosi inilah yang bikin orang pengen share kontenmu.
4. Call to Action (CTA)
Jangan lupa kasih ajakan jelas. Misalnya:
- “Tag temanmu yang butuh info ini!”
- “Klik link di bio buat dapetin promo spesial.”
- “Coba tulis pendapatmu di kolom komentar!”
Teknik Copywriting Biar Konten Lebih Menarik
Sekarang, kita bahas beberapa teknik copywriting yang bisa kamu praktekin langsung:
1. Teknik AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
Model klasik ini sering dipakai di dunia marketing.
- Attention: Tarik perhatian dengan hook.
- Interest: Buat orang tertarik dengan fakta atau cerita.
- Desire: Bangun keinginan mereka (misalnya dengan menunjukkan manfaat produk).
- Action: Ajak mereka bertindak (klik, beli, follow).
Contoh caption:
“Bangun pagi tapi masih ngantuk? (Attention)
Rahasia biar melek tanpa kopi ternyata simpel banget. (Interest)
Cukup minum infused water lemon tiap pagi, bikin tubuhmu segar dan energi full. (Desire)
Coba deh besok pagi, trus share hasilnya di sini! (Action)”
2. Teknik PAS (Problem, Agitate, Solution)
Teknik ini fokus ke masalah audiens.
- Problem: Angkat masalah yang mereka alami.
- Agitate: Perbesar masalahnya biar terasa nyata.
- Solution: Kasih solusi berupa produk atau tips.
Contoh:
“Sering insecure sama jerawat? (Problem)
Nggak enak banget kan kalau lagi nongkrong, rasanya pengen nutup muka terus. (Agitate)
Tenang, cobain skincare X yang bisa bantu jerawat cepat reda tanpa bikin kulit kering. (Solution)”
3. Teknik Storytelling
Cerita lebih mudah diingat daripada sekadar promosi. Misalnya:
“Dulu aku juga males banget belajar bahasa Inggris. Sampai akhirnya aku sadar, cuma dengan skill ini aku bisa nonton film tanpa subtitle. Dari situ aku mulai belajar 10 menit sehari, dan hasilnya kerasa banget. Kalau aku bisa, kamu juga bisa!”
Cara Membuat Konten yang Berpotensi Viral dengan Copywriting
Viral itu nggak bisa dijamin 100%, tapi bisa dipancing. Nah, copywriting punya peran besar dalam hal ini. Berikut beberapa tips:
- Gunakan Bahasa yang Relatable
- Bikin Konten Interaktif
- Pakai Humor atau Satire
- Bangun FOMO (Fear of Missing Out
- Eksperimen dengan Format
Pakai bahasa sehari-hari, bahkan slang yang lagi ngetren. Audiens bakal lebih merasa dekat kalau bahasanya sama kayak mereka.
Ajak audiens untuk komen, tag teman, atau share. Semakin banyak interaksi, semakin besar peluang viral.
Konten lucu lebih gampang dishare. Tapi hati-hati, pastikan humornya nggak menyinggung pihak tertentu.
Kalimat seperti “Cuma berlaku hari ini!” atau “Siapa cepat dia dapat!” bisa bikin orang bertindak lebih cepat.
Kadang copywriting singkat (satu kalimat punchline) bisa lebih kuat daripada tulisan panjang. Misalnya: “Kerja keras jangan lupa kerja cerdas.”
Kesalahan Umum dalam Copywriting
Biar nggak salah langkah, hindari beberapa kesalahan ini:
- Terlalu Promosi. Audiens sekarang gampang ilfeel kalau kontennya cuma jualan.
- Bahasa Kaku. Media sosial itu tempat santai, jadi gunakan bahasa ringan.
- Terlalu Panjang Tanpa Inti. Jangan muter-muter, langsung ke poin utama.
- Nggak Ada CTA. Konten tanpa ajakan jelas bikin engagement rendah.
Latihan Copywriting untuk Pemula
Biar skill copywriting kamu makin tajam, coba latihan ini:
- Ambil satu produk sederhana (misalnya botol minum).
- Tulis 5 caption berbeda dengan gaya: lucu, serius, informatif, emosional, dan singkat.
- Minta temanmu menilai mana yang paling menarik.
Dengan latihan konsisten, kamu bakal terbiasa bikin copywriting yang fleksibel dan sesuai audiens.
Penutup
Copywriting adalah salah satu fondasi utama jadi Social Media Specialist. Dengan kata-kata yang tepat, kamu bisa bikin konten sederhana jadi viral, audiens jadi loyal, dan brand lebih mudah dikenal. Ingat, visual memang penting, tapi kata-kata adalah “jiwa” dari konten di media sosial.
Kalau kamu pengen serius jadi Social Media Specialist, jangan pernah berhenti belajar copywriting. Mulai dari memahami teknik AIDA, PAS, storytelling, sampai eksperimen dengan gaya bahasa. Dengan kombinasi kreativitas, empati ke audiens, dan latihan konsisten, kamu bisa bikin copywriting yang bukan cuma dibaca, tapi juga diingat dan dibagikan ribuan orang.
Gabung dalam percakapan