Networking dengan Praktisi Digital Marketing di LinkedIn
Kalau kamu pengen serius membangun karier sebagai Social Media Specialist, ada satu skill yang sering diremehkan padahal dampaknya luar biasa: networking. Apalagi di era digital sekarang, networking nggak harus ketemu langsung, cukup lewat platform profesional kayak LinkedIn. Buat kamu yang masih baru terjun di dunia social media, LinkedIn bisa jadi “jalan tol” untuk membuka banyak kesempatan, mulai dari belajar langsung dari praktisi senior, dapet info lowongan kerja yang jarang diumbar di publik, sampai dapetin klien freelance yang nilainya jutaan.
Masalahnya, banyak orang punya akun LinkedIn tapi diperlakukan kayak CV online doang. Padahal LinkedIn bisa jadi media buat branding personal sekaligus bangun koneksi. Nah, di artikel ini kita bakal kupas habis gimana cara networking dengan praktisi digital marketing di LinkedIn dengan cara yang santai, profesional, tapi tetap efektif.
Kenapa Networking di LinkedIn Itu Penting?
Sebelum kita bahas strateginya, kamu harus tahu dulu kenapa LinkedIn penting banget buat Social Media Specialist.
- Pusat Kumpulnya Profesional Digital. Hampir semua praktisi digital marketing aktif di LinkedIn, dari social media manager, digital strategist, content creator, sampai CEO startup.
- Peluang Kerja dan Proyek. Banyak perusahaan atau individu cari Social Media Specialist langsung di LinkedIn, bahkan tanpa pasang iklan lowongan.
- Belajar Langsung dari Praktisi. Kamu bisa dapetin insight gratis dari postingan mereka, bahkan ikut diskusi profesional di kolom komentar.
- Bangun Personal Branding. Networking di LinkedIn bukan cuma soal “siapa yang kamu kenal”, tapi juga gimana kamu dikenal orang lain.
- Daya Tarik Klien. Kalau kamu freelancer, profil LinkedIn yang aktif dan profesional bisa bikin klien lebih percaya untuk hire kamu.
Dengan kata lain, LinkedIn itu kayak “Instagram-nya” dunia profesional. Bedanya, di sini yang diliat bukan outfit of the day, tapi value, insight, dan pencapaian.
1. Optimalkan Profil LinkedIn-mu
Networking nggak akan efektif kalau profilmu kosong atau asal-asalan. Bayangin kamu ngajak connect orang, tapi profilmu nggak jelas. Orang pasti mikir dua kali buat nerima.
Tips bikin profil yang menarik:
- Foto Profil Profesional. Nggak harus formal banget, yang penting jelas, rapi, dan ramah.
- Headline Menarik. Jangan cuma tulis “Fresh Graduate” atau “Mahasiswa”. Lebih baik tulis “Aspiring Social Media Specialist | Content Creator | Digital Marketing Enthusiast”.
- About Section. Ceritakan dirimu dengan gaya storytelling singkat. Fokus pada passion dan skill digital marketing.
- Experience/Project. Masukin pengalaman kerja, magang, atau project pribadi.
- Skills. Tambahkan skill relevan seperti Social Media Strategy, Copywriting, Paid Ads, Analytics, dll.
Profil LinkedIn kamu adalah “lapak online”. Jadi pastikan kelihatan profesional dan sesuai branding yang mau kamu bangun.
2. Mulai Bangun Jaringan Secara Bertahap
Networking itu kayak nanem pohon. Butuh waktu, konsistensi, dan kesabaran. Jangan asal spam connect semua orang, karena bisa dianggap nggak serius.
Strategi smart untuk bangun jaringan:
- Cari Praktisi Relevan. Misalnya social media manager, digital strategist, content marketer, atau founder agency kecil.
- Gunakan Fitur “People You May Know”. LinkedIn sering kasih rekomendasi koneksi sesuai bidangmu.
- Mulai dari Lingkaran Dekat. Connect dengan teman kuliah, dosen, alumni, atau rekan magang. Dari situ jaringanmu bisa berkembang.
- Gabung Grup LinkedIn. Banyak grup khusus digital marketing, dan itu tempat yang bagus buat ketemu orang baru.
Jangan buru-buru. Bangun jaringan pelan-pelan, tapi konsisten.
3. Personalize Saat Kirim Invitation
Kesalahan paling umum: kirim invitation tanpa catatan. Padahal pesan singkat bisa bikin orang lebih respect dan mau accept.
Contoh pesan simple tapi efektif:
> “Halo Kak \[Nama], saya sedang belajar tentang social media marketing dan sering baca postingan Kakak yang insightful. Boleh saya connect untuk belajar lebih banyak?”
Atau kalau ada alasan spesifik:
> “Hai Mas \[Nama], saya lihat Mas bekerja di \[Nama Perusahaan]. Kebetulan saya tertarik dengan strategi konten mereka. Senang rasanya bisa connect!”
Personalized message nunjukin kamu serius dan nggak asal nambahin koneksi.
4. Aktif Berinteraksi dengan Konten Praktisi
Networking bukan cuma soal connect, tapi juga engage. Kalau kamu cuma diam setelah connect, peluang networking jadi kecil.
Cara engage dengan konten:
- Like & Comment. Kasih komentar yang relevan, bukan sekadar “setuju kak!” tapi tambahin insight.
- Share Posting. Kalau ada posting menarik, bagikan ulang dengan pendapatmu.
- Buat Diskusi. Jangan takut nanya hal singkat di kolom komentar, itu bisa bikin kamu dilirik.
Interaksi kecil ini bisa bikin praktisi kenal nama kamu, dan lama-lama jadi terbiasa lihat kamu muncul di timeline mereka.
5. Bangun Personal Branding Lewat Konten
Salah satu cara networking paling efektif di LinkedIn adalah bikin konten. Dari situ, kamu bisa nunjukin expertise sekaligus menarik perhatian praktisi.
Jenis konten yang bisa kamu buat:
- Sharing Pengalaman. Misalnya cerita tentang project social media yang pernah kamu kerjain.
- Belajar dari Kesalahan. Tulis apa yang gagal dan gimana cara memperbaikinya.
- Insight atau Tips. Bikin posting singkat tentang strategi konten, engagement, atau tools gratis.
- Ikut Tren. Ikut bahas topik yang sedang ramai di dunia digital marketing.
Kalau kamu konsisten, lama-lama praktisi senior bakal notice dan bisa jadi awal percakapan.
6. Jangan Sungkan untuk DM dengan Sopan
Setelah connect, kamu boleh banget kirim DM (Direct Message), tapi ingat: jangan langsung minta kerjaan. Itu bisa bikin ilfeel.
Contoh pendekatan yang halus:
- Minta Saran. “Kak, saya baru mulai belajar ads di Instagram. Ada resource yang bisa saya pelajari nggak ya?”
- Follow-up dari Postingan. “Kak, saya baca postingan Kakak soal TikTok Ads, keren banget. Kalau boleh tahu, tantangan paling besar di situ apa ya?”
- Ucapkan Terima Kasih. Kalau mereka kasih konten bermanfaat, kirim DM ucapan terima kasih. Itu kecil tapi impactful.
Ingat, DM harus singkat, sopan, dan tulus.
7. Ikut Event Virtual atau Webinar
LinkedIn sering dipakai buat promosi webinar atau workshop tentang digital marketing. Ikutan event ini bisa jadi cara efektif untuk networking.
Tips:
- Catat nama pembicara, lalu connect setelah acara.
- Sebutkan kalau kamu ikut event saat kirim invitation.
- Post pengalaman setelah ikut webinar, lalu tag pembicara.
Ini bikin kamu lebih gampang diingat oleh praktisi.
8. Konsistensi Itu Kunci
Networking di LinkedIn bukan instan. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahun untuk bener-bener bangun koneksi yang solid. Jadi kuncinya: konsistensi.
- Rajin update konten.
- Rutin engage dengan postingan orang lain.
- Pelan-pelan tambah koneksi baru.
Lama-lama, kamu bakal punya jaringan yang kuat, dan itu bisa jadi modal karir jangka panjang.
9. Kesalahan yang Harus Dihindari
Biar networking-mu nggak gagal, hindari kesalahan ini:
- Spam Connect. Jangan asal add ratusan orang tanpa tujuan jelas.
- Hard Selling. Baru connect langsung nawarin jasa, bisa bikin reputasi jelek.
- Inaktif. Bikin profil LinkedIn tapi nggak pernah login.
- Komentar Asal. Jangan kasih komentar receh di postingan serius.
Networking itu soal membangun trust. Jadi jangan merusaknya dengan sikap terburu-buru.
Kesimpulan
Networking dengan praktisi digital marketing di LinkedIn itu seni. Nggak bisa instan, tapi kalau dilakukan dengan strategi, hasilnya bisa luar biasa. Mulai dari optimasi profil, kirim invitation yang personal, aktif engage dengan konten, sampai bikin postingan sendiri. Jangan lupa, konsistensi adalah kunci.
LinkedIn bukan cuma tempat buat cari kerja, tapi juga ruang untuk belajar, berbagi, dan membangun personal branding. Kalau kamu serius menggarapnya, peluang karirmu sebagai Social Media Specialist bakal lebih terbuka lebar.
Ingat, networking itu bukan soal “siapa yang kamu kenal”, tapi gimana kamu bisa memberi value ke orang lain. Jadi, jangan cuma fokus dapet manfaat, tapi juga pikirkan apa yang bisa kamu bagikan. Dengan begitu, koneksi yang kamu bangun di LinkedIn akan lebih kuat, tulus, dan tahan lama.
Gabung dalam percakapan