Hashtag Research: Cara Menemukan Hashtag Viral
Kalau kamu sering main Instagram, TikTok, atau Twitter (sekarang X), pasti udah nggak asing lagi dengan yang namanya hashtag. Simbol pagar (#) diikuti kata atau frasa ini bukan sekadar hiasan biar caption kelihatan rame. Hashtag punya peran penting banget dalam bikin konten lebih gampang ditemukan, menjangkau audiens baru, bahkan bisa bikin postingan kamu jadi viral.
Sayangnya, banyak orang yang pakai hashtag asal-asalan. Ada yang ngetik #love #instagood #photooftheday kayak bot, ada juga yang pakai hashtag terlalu spesifik sampai nggak ada yang nyari. Padahal, ada cara yang lebih cerdas, yaitu dengan melakukan hashtag research.
Di artikel ini, kita bakal bahas panjang lebar soal strategi menemukan hashtag viral. Dari pengertian dasar, cara kerja algoritma, teknik riset, sampai kesalahan yang harus kamu hindari. Gaya bahasanya santai, cocok buat kamu yang masih remaja atau baru terjun ke dunia social media marketing. Jadi, siapin cemilan, dan mari kita bahas tuntas!
Kenapa Hashtag Itu Penting?
Sebelum ngomongin riset, kita harus paham dulu kenapa hashtag bisa sepenting itu.
1. Meningkatkan Jangkauan Konten
Dengan hashtag yang tepat, postingan kamu bisa muncul di feed orang yang bahkan belum follow akunmu.
2. Membantu Algoritma Mengenali Konten
Hashtag itu kayak label yang bilang, “Eh, ini konten tentang skincare,” atau “Ini konten motivasi.” Jadi algoritma tahu harus nunjukin postinganmu ke siapa.
3. Membangun Komunitas
Ada banyak hashtag komunitas yang sering dipakai audiens tertentu, misalnya #AnakSenja, #FoodiesJakarta, atau #GamersIndonesia. Dengan masuk ke sana, kamu bisa nyambung lebih cepat.
4. Meningkatkan Engagement
Konten dengan hashtag yang relevan biasanya punya peluang lebih tinggi dapat like, komen, dan share.
Cara Kerja Hashtag di Sosial Media
Biar lebih gampang, bayangin hashtag itu kayak rak buku di perpustakaan. Kalau kamu taruh buku novel di rak “novel”, orang yang nyari novel bisa nemuin bukumu. Tapi kalau kamu asal taruh di rak “biologi”, ya nggak ada yang bakal baca.
Instagram: Hashtag bisa bikin konten muncul di Explore atau halaman hashtag.
TikTok: Hashtag bantu algoritma FYP mengenali interest audiens.
Twitter/X: Hashtag bisa bikin topik trending.
LinkedIn: Hashtag lebih profesional, dipakai buat kategori pekerjaan, industri, atau tren bisnis.
Artinya, riset hashtag harus menyesuaikan platform. Hashtag yang viral di TikTok belum tentu efektif di Instagram.
Langkah-Langkah Hashtag Research
Oke, sekarang masuk ke bagian inti. Ini langkah-langkah biar kamu bisa nemuin hashtag viral yang relevan.
1. Tentukan Tujuan Konten
Tanya dulu: kamu bikin konten buat apa?
Kalau tujuannya branding personal, pakai hashtag yang nunjukin niche kamu (#FotograferJakarta, #ContentCreatorID).
Kalau tujuannyajualan produk, cari hashtag yang banyak dipakai target pasar (#SkincareRemaja, #SepatuSneakers).
Kalau tujuannya viral cepat, pakai hashtag tren yang lagi rame (#MasakIndomieChallenge, #Throwback2025).
2. Riset di Instagram Search
Coba ketik kata kunci yang relevan di kolom search Instagram. Misalnya “skincare”. Nanti bakal muncul daftar hashtag beserta jumlah postingannya.
Kalau jumlahnya terlalu besar(misalnya #love dengan 2 miliar postingan), kontenmu gampang tenggelam.
Kalau jumlahnya terlalu kecil (misalnya cuma 200 postingan), berarti jarang dicari orang.
Idealnya cari hashtag dengan 10 ribu – 1 juta postingan.
3. Manfaatkan Tools Gratis
Ada banyak tools buat hashtag research, contohnya:
Display Purposes (buat filter hashtag relevan).
All Hashtag (buat generate hashtag).
TikTok Creative Center (buat lihat tren di TikTok).
Keyword Tool.io (buat cari hashtag populer di berbagai platform).
Tools ini bisa kasih data jumlah penggunaan, relevansi, sampai potensi viral.
4. Cek Kompetitor atau Influencer
Lihat akun kompetitor atau influencer di niche kamu. Perhatiin hashtag apa aja yang mereka pakai. Biasanya, kalau mereka dapat engagement tinggi, ada kontribusi hashtag di dalamnya.
5. Gabungkan Jenis Hashtag
Jangan cuma pakai hashtag umum. Kombinasikan beberapa kategori:
Hashtag Besar: #Indonesia #Jakarta #Motivation
Hashtag Menengah: #KulinerSolo #BelajarFotografi #SkincareRemaja
Hashtag Kecil & Niche: #DonatRumahanSolo #GamersSukoharjo #ContentWriterPelajar
Kombinasi ini bikin kontenmu tetap punya peluang muncul di berbagai level audiens.
Contoh Praktis Hashtag Research
Misalnya kamu punya bisnis donat rumahan di Solo. Gimana cara riset hashtag?
1. Ketik kata kunci “donat” di Instagram.
\#donat (3 juta postingan) → terlalu besar.
\#donatsolo (5 ribu postingan) → lebih spesifik, bagus.
\#donathomemade (20 ribu postingan) → relevan.
2. Tambahin lokasi:
\#kulinerSolo (200 ribu postingan).
\#jajanSolo (50 ribu postingan).
3. Tambahin tren umum:
\#foodporn (100 juta postingan, bisa dicoba buat exposure).
\#cemilanEnak (70 ribu postingan).
Akhirnya, kamu bisa bikin mix kayak gini:
\#donatsolo #kulinerSolo #jajanSolo #donathomemade #cemilanEnak #foodporn
Tips Supaya Hashtag Lebih Efektif
1. Jangan Overload Hashtag
Di Instagram, maksimal 30 hashtag. Tapi idealnya pakai 10–15 yang relevan. Kalau kebanyakan, algoritma bisa nganggap spam.
2. Simpan Daftar Hashtag
Bikin beberapa set hashtag sesuai kategori konten. Misalnya set untuk “jualan”, set untuk “edukasi”, set untuk “tren viral”.
3. Gunakan di Caption atau Komentar Pertama
Banyak yang nanya lebih bagus taruh di caption atau komentar. Jawabannya: sama aja, asal relevan dan konsisten.
4. Uji Coba & Analisis
Jangan anggap sekali riset langsung permanen. Coba posting dengan kombinasi hashtag berbeda, lalu lihat mana yang paling efektif.
5. Ikuti Tren, Tapi Jangan Lupa Niche
Hashtag tren bagus buat exposure cepat, tapi jangan lupakan hashtag niche yang lebih stabil jangka panjang.
Kesalahan Fatal dalam Hashtag Research
1. Pakai Hashtag Terlalu Umum
Misalnya #love, #happy, #instagood. Kontenmu bakal tenggelam dalam hitungan detik.
2. Tidak Relevan dengan Konten
Jangan pakai #skincare kalau posting fotonya makanan. Bisa bikin audiens ilfeel.
3. Copy-Paste Sama Persis di Semua Postingan
Algoritma bisa anggap spam kalau kamu pakai set hashtag yang sama terus-menerus.
4. Ngikutin Tren Tanpa Ngerti Konteks
Jangan asal pakai hashtag trending kalau nggak nyambung sama brand. Bisa bikin image jelek.
Studi Kasus: Efek Hashtag Viral
Seorang kreator TikTok pernah upload video tutorial makeup. Awalnya dia pakai hashtag umum kayak #makeup #beauty. View cuma 1.000-an.
Lalu dia riset ulang, pakai hashtag lebih spesifik: #makeupremaja #makeupmurah #beautyhackindonesia. Hasilnya? Videonya masuk FYP, tembus 500 ribu views, followers naik drastis.
Checklist Hashtag Research
[ ] Tentukan tujuan konten
[ ] Cari di search bar platform
[ ] Gunakan tools gratis
[ ] Analisis kompetitor/influencer
[ ] Campur hashtag besar, menengah, kecil
[ ] Simpan set hashtag khusus
[ ] Analisis hasil & evaluasi rutin
Kesimpulan
Hashtag research itu bukan sekadar ngetik tanda pagar lalu asal pilih kata. Ada strategi yang bisa bikin postinganmu lebih gampang ditemukan, meningkatkan engagement, bahkan berpotensi viral.
Ingat, hashtag adalah jembatan antara kontenmu dan audiens baru. Kalau dipakai dengan cerdas, hasilnya bisa luar biasa. Tapi kalau asal-asalan, ya kontenmu cuma bakal nongkrong di akun sendiri tanpa dilihat banyak orang.
Jadi, mulai sekarang biasakan riset sebelum posting. Coba berbagai kombinasi, evaluasi performa, dan jangan takut berinovasi. Dengan strategi hashtag yang tepat, siapa tahu kontenmu jadi viral berikutnya di TikTok atau Instagram!
Gabung dalam percakapan