Gunakan ChatGPT untuk Menyusun Outline Kursus Online yang Menjual
Buat kamu yang mau bikin kursus online — entah cuma iseng, mau jadi side-hustle, atau pengin serius bikin bisnis edukasi — outline kursus itu krusial banget.
Outline yang rapih dan strategis bikin kursusmu lebih mudah diikuti, memberi nilai nyata buat peserta, dan yang paling penting: bikin kursusmu menjual.
Artikel ini bakal bahas super lengkap gimana cara menyusun outline kursus online yang menjual dengan bantuan ChatGPT — dari riset topik, menentukan learning objectives, menyusun modul & lesson plan, sampai strategi pemasaran dan validasi.
Lengkap dengan puluhan prompt siap pakai.
Jadi santai, bacanya sambil ngopi aja.
Kenapa Outline Kursus Penting (dan kenapa jangan asal bikin)
Sebelum masuk teknis, pahami dulu kenapa outline itu nyawa kursus:
Biar peserta nggak nyasar. Outline memberi peta perjalanan belajar: tahu kapan mulai, apa yang dipelajari, dan hasil yang harus dicapai.
Meningkatkan conversion/sales. Kursus yang jelas strukturnya cenderung lebih meyakinkan calon pembeli.
Mempermudah produksi konten. Dengan outline terstruktur, bikin video, kuis, atau modul jadi lebih cepat.
Memudahkan pengukuran hasil (learning outcomes). Kamu bisa set KPI, kuis, dan ujian yang relevan.
Skalabilitas & lisensi. Outline yang bagus gampang diadaptasi, jadi bisa dijual ulang atau dilisensikan ke sekolah/lembaga.
Peran ChatGPT dalam Menyusun Outline Kursus
ChatGPT bukan pengganti expertise kamu, tapi asisten super untuk:
Brainstorm topik dan niche yang potensial.
Menyusun learning objectives yang terukur.
Merancang struktur kursus (bab, modul, lesson).
Generate skrip video, materi bacaan, kuis, checklist, dan tugas proyek.
Bikin materi pemasaran: landing page, email funnel, iklan, social post.
Membuat rubrik penilaian dan kuesioner validasi.
Kalau kamu pakai ChatGPT secara sistematis, proses pembuatan kursus bisa dipangkas dari berminggu-minggu jadi beberapa hari.
Langkah Besar: Dari Ide ke Outline yang Menjual
Berikut alur kerja ideal yang akan kita bedah satu-per-satu:
1. Riset & Validasi Topik
2. Tentukan Segmentasi & Target Audience
3. Susun Learning Objectives (terukur)
4. Buat Struktur Kursus (Modul & Lesson)
5. Rancang Konten per Lesson: materi, aktivitas, assessment
6. Susun Hook & Value Proposition untuk penjualan
7. Buat Roadmap Produksi (script, rekaman, editing)
8. Siapkan QA, accesibility, dan sertifikasi
9. Strategi peluncuran & marketing
10. Iterasi berdasarkan feedback & analitik
1) Riset & Validasi Topik (pakai ChatGPT)
Sebelum susun outline, kamu harus pastiin topiknya punya market. ChatGPT bisa bantu riset ide, tapi ingat juga cek data nyata (Google Trends, marketplace kursus, grup FB, dsb).
Prompt riset topik
Buatkan 20 ide kursus online yang sedang tren untuk target audiens [anak muda/mahasiswa/pekerja kantoran], fokus di bidang [mis. digital marketing, desain grafis, koding]. Untuk tiap ide, tambahkan 1 kalimat alasan kenapa potensial dan 3 kata kunci SEO..
Output yang dicari
Ide yang punya demand + kata kunci.
Petunjuk target demografis.
Potensi monetisasi (kursus singkat, paket mentorship, sertifikat).
Setelah dapat ide, lakukan validasi kecil: minta ChatGPT buat survey draft atau posting poll template untuk komunitasmu, supaya kamu dapat data awal.
2) Tentukan Target Audience & Pain Points
Jangan bikin kursus untuk “semua orang”. Spesifik itu menjual. Misalnya: “Mahasiswa 18–22 yang ingin freelance desain UI untuk klien lokal.”
Prompt mengenali audiens
Deskripsikan persona pembeli untuk kursus "Freelance UI untuk Pemula". Sertakan umur, pekerjaan, masalah utama, tujuan, platform media sosial yang sering dipakai, dan kata-kata yang memotivasi mereka membeli kursus.
Dari sini kamu dapat bahasa marketing yang nyambung dan fitur course yang sesuai (mis. modul portofolio, template, akses komunitas).
3) Menyusun Learning Objectives (Tujuan Pembelajaran)
Learning objectives harus terukur dan menggunakan kata kerja operasional (Bloom’s taxonomy). Contoh: “Setelah kursus, peserta bisa mendesain landing page responsif menggunakan Figma.”
Prompt untuk learning objectives
Buat 6 learning objectives untuk kursus "[Judul Kursus]" yang measurable dan cocok untuk target [audience]. Gunakan kata kerja seperti 'menjelaskan', 'membuat', 'menganalisis', 'mengoptimalkan'.
Contoh objective:
Menjelaskan dasar-dasar UX dan UI.
Membuat prototipe landing page 3 layar di Figma.
Mengoptimasi elemen CTA untuk meningkatkan conversion.
Objective ini akan jadi pondasi penyusunan modul & assessment.
4) Struktur Kursus: Modul, Lessons, Durasi Ideal
Susun kursus jadi modul-logis. Prinsip: Microlearning — lesson singkat (5–15 menit video), modul yg lengkap.Struktur umum
Intro: overview, belajar cara pakai, goal.
Modul 1: dasar teori
Modul 2: skill praktis
Modul 3: tools & workflow
Modul 4: proyek akhir + feedback
Bonus: template, checklist, sumber belajar
Prompt buat outline modul
Buat outline kursus online lengkap untuk "[Judul Kursus]". Target: [audience]. Durasi kursus: [X minggu atau Y jam]. Buat 6 modul, tiap modul 3-6 lesson, sertakan durasi estimasi per lesson, tujuan lesson singkat, dan tipe materi (video, bacaan, quiz, tugas praktis).
Contoh hasil (singkat)
Modul 1: Pengenalan & Mindset (1 jam)
Lesson 1.1: Apa itu freelance UI? (10 menit video)
Lesson 1.2: Tools yang dipakai (15 menit + link)
Lesson 1.3: Mindset & klien pertama (20 menit + tugas: buat checklist)
Modul 4: Proyek Akhir (4 jam)
Lesson 4.1: Brief proyek
Lesson 4.2: Wireframe & prototyping
Lesson 4.3: Presentasi & feedback
5) Rancang Materi Detail untuk Tiap Lesson (pakai ChatGPT)
Untuk tiap lesson minta ChatGPT buat: script video, slide bullet, bacaan singkat, 1–2 pertanyaan quiz, dan tugas praktis.
Prompt membuat lesson lengkap
Tolong buat lesson lengkap untuk "Lesson 2.1: Basic Typography" (durasi 12 menit) untuk kursus UI. Sertakan: - Script video (transisi & contoh), - 8–10 bullet slide, - 3 quiz MCQ + jawabannya, - 1 tugas praktis (instruksi langkah demi langkah), - Saran asset visual (gambar/ikon). Gaya bahasa santai, cocok remaja/mahasiswa.
Apa yang keluar?
Script: opening hook, poin utama, contoh kasus, call-to-action.
Slide bullets: ringkas & senjang.
Quiz: soal disambungkan ke objective.
Tugas: jelas, bisa dinilai.
Lakukan ini untuk seluruh lesson; kamu bisa batch generate beberapa lesson sekaligus.
6) Assessment & Rubrik Penilaian
Jangan lupa bikin jenis assessment: kuis otomatis (MCQ), tugas praktis, peer review, proyek capstone.
Rubrik penilaian (prompt)
Buat rubrik penilaian 0–5 untuk proyek akhir "landing page untuk bisnis lokal". Kriteria: Kesesuaian brief, desain visual, UX flow, responsivitas, presentasi. Sertakan deskripsi tiap level skor.
Rubrik ini berguna untuk penilaian mentor, reviewer, atau otomatisasi scoring.
7) Strategi Diferensiasi & Value-Add (bikin kursusmu "menjual")
Untuk membuat kursus menjual, pikirkan USP (unique selling proposition).
Beberapa ide:
Template & kit (Figma templates, email templates).
Proyek nyata dengan feedback mentor.
Sertifikat resmi atau badge.
Akses komunitas (Discord/Telegram) dan sesi Q\&A live.
Job support — auntor job board atau bantu kirimkan portofolio ke klien.
Prompt menemukan USP
Berikan 8 ide USP unik untuk kursus "[Judul Kursus]" yang menargetkan [audience]. Cantumkan juga cara sederhana implementasinya.
8) Storytelling & Hook untuk Kursus: Halaman Sales yang Menjual
Outline kursus nggak cuma tentang konten; kamu harus bisa menjualnya. ChatGPT bisa bantu buat landing page copy, headline, bullet benefit, FAQ, testimoni template, dan email funnel.
Prompt buat sales page
Buat landing page copy untuk kursus "[Judul Kursus]". Sertakan hero headline, subheadline, 5 bullets benefit, 3 testimoni (fiksi), 3 paket harga, dan CTA. Tone: percaya-diri & friendly.
Jangan lupa sertakan: What they'll achieve, For whom, How long, What included, Guarantee/Refund policy.
9) Pricing Strategy & Packaging
Beberapa opsi monetisasi:
Single course purchase
Payment plan (cicilan)
Membership (akses semua kursus)
Bundles & Upsells (coaching 1-on-1)
Affiliate & reseller
Prompt pricing
Saran pricing untuk kursus "[Judul]" yang menargetkan mahasiswa di Indonesia. Berikan 3 paket (Basic, Pro, Premium) dengan fitur tiap paket dan pricing recommendation (IDR).
Sesuaikan harga berdasarkan pasar lokal.
10) Roadmap Produksi & Timeline
Susun jadwal produksi: scripting → rekaman → editing → QA → publish.
Contoh timeline 4 minggu (solo creator):
Week 1: Outline & script (batch)
Week 2: Rekaman video (batch)
Week 3: Editing + slides + quiz
Week 4: Upload, test, landing page & pre-launch
Prompt roadmap
Buatkan timeline produksi 4 minggu untuk kursus 20 jam konten: minggu per minggu dengan tugas harian untuk 1 creator.
11) Tools & Integrasi (LMS, recording, design, analytics)
Rekomendasi tools:
Recording & editing: OBS, Loom, Descript, Adobe Premiere, CapCut
Slides & design: Canva, Figma, PowerPoint
LMS/Platforms: Teachable, Thinkific, Podia, Udemy, Kajabi, Moodle (institusi)
Quiz & assessment: LMS builtin, Google Forms, Typeform
Community: Discord, Telegram, Slack
Payment: Midtrans, Xendit, Stripe (internasional), PayPal
Analytics: Google Analytics for landing page, internal LMS stats
Prompt rekomendasi tools
Rekomendasikan stack tool untuk creator kursus: recording, editing, hosting, payment gateway di Indonesia untuk skala 100-500 student.
12) QA, Accessibility, dan Legal
Pastikan:Transkrip & subtitles untuk video.
Alt text untuk gambar.
Contrast & font size reader-friendly.
Periksa hak cipta asset & music.
Terms & refund policy jelas.
Prompt checklist QA
Buat checklist QA sebelum launch kursus: subtitle, audio level, broken link, unit tests, privacy, refund policy.
13) Peluncuran & Marketing (Go-to-Market)
Buat checklist QA sebelum launch kursus: subtitle, audio level, broken link, unit tests, privacy, refund policy.
Strategi peluncuran:
Pre-launch: lead magnet (free mini-course, webinar), early bird discount.
Launch: 3-days flash sale + bundle
Post-launch: evergreen funnel (ads + organic content).
Contoh funnel email 7 hari (prompt)
Buat email sequence 7 hari untuk pre-launch kursus: subject + 3–5 kalimat body + CTA. Fokus: build excitement, edukasi, social proof, early bird offer.
Jangan lupa content marketing: blog SEO, YouTube videos, Reels/TikTok snippets, thread Twitter/X.
14) Validasi & Iterasi Berdasarkan Data
Setelah peluncuran, ukur:
Conversion rate halaman sales
Completion rate kursus
Average quiz scores
NPS / CSAT feedback
Retention (returning students)
Iterasi berdasarkan data; minta ChatGPT bantu analisis feedback dan saran perbaikan.
Prompt analisis feedback
Berikut adalah 20 feedback peserta (paste). Rangkum 5 isu paling umum dan beri 10 rekomendasi perbaikan untuk kursus.
15) Contoh Outline Lengkap (Sample Course: “Freelance UI untuk Pemula”)
Berikut contoh outline kursus yang lengkap & terperinci — bisa langsung kamu copy adapt:
Judul: Freelance UI untuk Pemula — Dari Nol Jadi Klien-Ready
Durasi: 6 minggu (8–10 jam materi + project akhir)
Target: Mahasiswa 18–24 yang mau jadi freelancer UI
Learning Objectives:
1. Menjelaskan dasar UX dan UI.
2. Mendesain wireframe & prototipe di Figma.
3. Membuat portofolio UI 3 project.
4. Menyusun proposal & pricing untuk klien lokal.
Modul & Lessons:
Modul 0: Orientasi
Lesson 0.1: Welcome + How to Use This Course (10m)
Lesson 0.2: Tools Setup (Figma, FigJam, Notion) (20m)
Modul 1: Dasar UX & UI (2 jam)
1.1: Prinsip Desain (Hierarchy, Contrast) (15m)
1.2: Typography & Color (20m) + cheat sheet
1.3: UI Patterns & Components (25m) + micro-quiz
Modul 2: Workflow & Tools (1.5 jam)
2.1: Figma Basics (30m) + file template
2.2: Prototyping & Interaction (30m) + tugas mini
Modul 3: Research & Wireframing (2 jam)
3.1: User Research 101 (20m) + template interview
3.2: User Persona & Journey Map (30m)
3.3: Low-fi wireframes (30m) + tugas peer review
Modul 4: High-fi Design & Prototyping (2.5 jam)
4.1: Visual Design System (40m)
4.2: Responsive Layouts (45m)
4.3: Handoff to Developer (20m)
Modul 5: Business of Freelance (1.5 jam)
5.1: Pricing & Proposal (30m) + template proposal
5.2: Getting Clients (Cold Email, Upwork) (30m)
Modul 6: Project Capstone
Final Project: Build a landing page UI for local business (project brief + rubric)
Review & feedback 1-on-1 (optional paid mentorship)
Bonus: Figma starter kit, 5 proposal templates, private Discord community.
16) Contoh Prompt Siap Pakai — Lebih dari 50 Variasi
Supaya gampang, berikut kumpulan prompt yang bisa langsung kamu pakai (copy-paste ke ChatGPT dan sesuaikan):
Outline & Objectives
Buat outline kursus 6 modul untuk "[Judul]" target [audience], durasi total [X jam]. Sertakan 3 learning objectives per modul.
Lesson Script
Tulis script video 8 menit untuk lesson "[Judul Lesson]". Sertakan hook 10 detik, 4 poin utama, contoh kasus, dan CTA.
Quiz & Assessment
Buat 10 soal MCQ + kunci + penjelasan singkat untuk Bab [X]. Target: [tingkat].
Project Rubric
Buat rubrik penilaian 0–5 untuk project "[Nama Project]" dengan kriteria: originality, functionality, design, presentation.
Marketing Copy
Buat headline + subheadline + 5 bullets benefit untuk landing page kursus "[Judul]". Tone: friendly, trustworthy..
Email Sequence
Buat email sequence 5 hari untuk launch: pre-launch, teaser, launch day, last-call, thank you.
Feedback Analysis
Ringkas 50 feedback peserta menjadi 5 isu utama dan berikan 10 saran per isu.
17) Checklist Final: Pastikan Outline Siap Produksi & Menjual
[ ] Target audience jelas & ter-verifikasi
[ ] Learning objectives SMART & terukur
[ ] Modul & lesson terstruktur (microlearning)
[ ] Setiap lesson ada materi + aktivitas + assessment
[ ] Rubrik penilaian & project brief siap
[ ] Assets visual & template tersedia
[ ] Landing page copy, email funnel & paket harga siap
[ ] Timeline produksi & tools sudah ditetapkan
[ ] QA & accessibility checklist lengkap
[ ] Analitik & feedback loop siap
18) Tips Praktis & Kesalahan yang Sering Terjadi
Tips:
Buat pilot course kecil (MVP) sebelum full course.
Bundling: buat paket mini + masterclass.
Rajin update konten tiap 3–6 bulan.
Gunakan konten gratis (lead magnet) untuk mengumpulkan leads.
Minta testimoni awal secara eksplisit dan tawarkan insentif kecil.
Kesalahan umum:
Outline terlalu ambisius → peserta drop out.
Tidak ada tugas praktis → peserta tidak dapat hasil nyata.
Sales page fokus fitur bukan outcome.
Tidak menguji asumsi harga.
Mengandalkan satu channel marketing saja.
Penutup (aksi yang bisa kamu ambil sekarang)
1. Pilih topik dan target audience.
2. Pakai prompt outline awal, dapatkan struktur 6 modul.
3. Minta ChatGPT buat 1 lesson lengkap sebagai prototipe.
4. Uji coba protype ke 5–10 orang, kumpulkan feedback.
5. Iterasi, produksi batch, dan luncurkan kecil-kecilan.
Kalau kamu sudah punya topik, tinggal pakai salah satu prompt di atas dan generate outline lengkap — lalu eksekusi.
Dengan metode ini, bukan cuma kamu bisa membuat kursus lebih cepat, tapi peluangnya juga lebih besar untuk kursusmu benar-benar menjual dan memberi hasil nyata buat peserta.
Gabung dalam percakapan