ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

Cara Mengecek Nutrisi Harian dengan Mudah pada Tanaman Hidroponik

Kalau kamu baru mulai main hidroponik, pasti sering bingung soal nutrisi.

“Hari ini sudah pas belum ya pupuknya?” atau “Kenapa daun tanaman jadi kuning, jangan-jangan nutrisinya kurang?” Nah, kunci sukses tanaman hidroponik itu sebenarnya ada di perawatan nutrisi harian.

Karena tanaman nggak pakai tanah, semua kebutuhan gizi mereka sepenuhnya bergantung dari larutan nutrisi yang kita kasih.

Jadi kalau nutrisi nggak dicek, bisa-bisa tanaman jadi layu, tumbuh lambat, atau malah mati.

Di artikel ini, kita bakal bahas secara detail gimana cara mengecek nutrisi harian dengan mudah, cocok banget buat kamu yang masih pemula.

Bahasannya panjang tapi santai, biar gampang dipahami remaja kayak kamu yang pengen serius coba hidroponik.

Yuk, kita mulai!


Kenapa Nutrisi Harian Itu Penting?

Sebelum ngomongin cara cek nutrisi, coba kita paham dulu kenapa nutrisi harus dicek setiap hari.

  • Tanaman butuh nutrisi stabil
  • Bayangin kamu lagi diet tapi makanannya nggak konsisten, kadang kebanyakan, kadang kekurangan.

    Pasti badan jadi kacau, kan? Sama juga dengan tanaman. Kalau nutrisinya nggak stabil, pertumbuhan mereka jadi nggak optimal.

  • Larutan bisa berubah cepat
  • Air dalam instalasi hidroponik bisa menguap, pH bisa naik turun, dan konsentrasi nutrisi bisa berkurang karena diserap tanaman.

    Jadi kondisi kemarin belum tentu sama dengan hari ini.

  • Mencegah masalah sebelum terlambat
  • Daun kuning, batang lemah, atau tanaman gampang kena penyakit sering kali berawal dari nutrisi yang nggak terkontrol.

    Dengan cek harian, masalah bisa diantisipasi sebelum jadi parah.


Alat yang Dibutuhkan untuk Mengecek Nutrisi

Nggak perlu alat yang ribet dan mahal, kok.

Ada beberapa perlengkapan dasar yang wajib dimiliki kalau kamu mau serius main hidroponik.

1. pH Meter

Ini alat buat ngukur kadar keasaman larutan nutrisi. Idealnya, pH untuk tanaman hidroponik ada di kisaran 5.5 – 6.5. Kalau pH terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa), nutrisi jadi susah diserap tanaman.

2. TDS/EC Meter

TDS (Total Dissolved Solids) atau EC (Electrical Conductivity) dipakai buat ngukur jumlah nutrisi yang terlarut di air. Nilainya menunjukkan seberapa pekat larutan nutrisi yang kamu kasih.
  • Tanaman daun (selada, kangkung) biasanya butuh TDS sekitar 700 – 1200 ppm.
  • Tanaman buah (cabai, tomat) butuh lebih tinggi, sekitar 1200 – 2500 ppm.

3. Thermometer Air

Nutrisi juga dipengaruhi suhu. Idealnya, suhu air hidroponik ada di 20 – 25°C. Kalau terlalu panas, oksigen berkurang, akar bisa stres.

4. Botol pH Up & pH Down

Kalau pH larutan nggak sesuai, kamu bisa atur pakai cairan ini. pH Up buat naikin pH, pH Down buat nurunin.

5. Catatan Harian

Bisa pakai buku kecil atau aplikasi di HP. Fungsinya buat nyatat hasil pengukuran tiap hari, jadi kamu bisa lihat tren perubahan nutrisi.

Langkah-Langkah Mengecek Nutrisi Harian

Sekarang masuk ke bagian inti: gimana cara cek nutrisi harian dengan mudah? Yuk, ikutin step by step berikut ini.

1. Siapkan Alat

Sebelum mulai, pastiin pH meter dan TDS meter dalam kondisi bersih. Kalau kotor, hasil pengukuran bisa meleset.

2. Cek pH Larutan

  • Celupkan pH meter ke dalam bak nutrisi.
  • Tunggu beberapa detik sampai angka stabil.
  • Catat hasilnya.
  • Kalau pH di luar 5.5 – 6.5, segera koreksi pakai pH Up atau pH Down.

3. Cek TDS/EC

  • Gunakan TDS meter dengan cara celup ke larutan nutrisi.
  • Catat angkanya.
  • Kalau terlalu rendah, tambahkan larutan nutrisi. Kalau terlalu tinggi, tambahkan air bersih (sebaiknya air yang sudah diendapkan atau air RO).

4. Perhatikan Suhu Larutan

  • Gunakan thermometer.
  • Kalau suhu lebih dari 30°C, usahakan kasih pendinginan (misalnya letakkan instalasi di tempat teduh atau tambahkan es batu dalam botol tertutup ke bak nutrisi).

5. Amati Kondisi Tanaman

Selain angka di alat, lihat juga tanaman langsung:
  • Daun pucat = kemungkinan kurang nutrisi.
  • Daun keriting = bisa jadi pH terlalu rendah.
  • Batang lemah = nutrisi nggak seimbang.

6. Catat Hasil Pengukuran

Ini sering disepelekan, padahal penting. Dengan catatan harian, kamu bisa tahu pola kebutuhan tanaman. Misalnya, “oh ternyata setiap 3 hari larutan harus ditambah nutrisi,” atau “kalau cuaca panas, pH cepat naik.”

Tips Praktis Supaya Nggak Ribet

Cek nutrisi tiap hari bisa terasa repot, tapi ada beberapa trik biar lebih gampang:
  • Pilih pH meter digital yang sudah otomatis kalibrasi. Lebih praktis daripada kertas lakmus.
  • Gunakan timer pengingat di HP supaya nggak lupa.
  • Sediakan botol nutrisi siap pakai (stok A dan B) biar gampang kalau perlu tambah.
  • Gunakan wadah nutrisi tertutup supaya air nggak gampang menguap dan pH lebih stabil.

Kesalahan Umum Saat Mengecek Nutrisi

Banyak pemula sering salah dalam ngecek nutrisi. Yuk, kita bongkar kesalahan yang sering kejadian:
  1. Nggak rutin ngecek
  2. Baru semangat di awal, tapi beberapa hari kemudian males. Akhirnya tanaman jadi korban.
  3. Kalibrasi alat jarang dilakukan
  4. pH meter dan TDS meter harus dikalibrasi berkala biar hasilnya akurat.
  5. Langsung tuang pH Up/Down kebanyakan
  6. Harus sedikit demi sedikit. Kalau kebanyakan, malah bikin pH lompat jauh.
  7. Mengabaikan suhu air
  8. Padahal suhu bisa bikin tanaman stres walaupun pH dan TDS sudah pas.
  9. Nggak nyatat hasil harian
  10. Akibatnya nggak tahu pola kebutuhan nutrisi tanaman.

Contoh Jadwal Cek Nutrisi Harian

Biar lebih jelas, ini contoh jadwal sederhana yang bisa kamu ikuti:
  • Pagi (07.00 – 09.00)
  • Cek pH, TDS, dan suhu. Catat hasilnya.
  • Siang (12.00 – 14.00)
  • Kalau cuaca panas, cek lagi suhu air. Tambah pendinginan kalau perlu.
  • Sore (16.00 – 18.00)
  • Amati kondisi tanaman, lihat daun dan batang.

Dengan cara ini, kamu bisa jaga kondisi nutrisi tetap stabil sepanjang hari.


Rekomendasi Nutrisi untuk Pemula

Kalau kamu bingung pakai nutrisi apa, ada beberapa jenis pupuk hidroponik yang umum dan gampang dipakai:
  • AB Mix → paling populer, tinggal campur A dan B sesuai dosis.
  • Pupuk khusus daun → cocok buat selada, sawi, kangkung.
  • Pupuk khusus buah → cocok buat cabai, tomat, melon.

Penutup

Jadi, cara mengecek nutrisi harian tanaman hidroponik itu sebenarnya gampang banget asal kamu tahu langkah-langkahnya.

Dengan alat sederhana seperti pH meter dan TDS meter, kamu bisa pastikan tanaman selalu sehat dan tumbuh optimal. Ingat, hidroponik itu nggak ribet kalau kamu rajin dan disiplin.

Kalau dicek setiap hari, tanamanmu pasti bakal tumbuh lebih cepat, daunnya segar, batangnya kuat, dan hasil panennya maksimal. Jadi jangan malas, ya.

Anggap aja ini kayak ngecek notifikasi HP—cukup beberapa menit sehari, tapi efeknya luar biasa buat tanamanmu.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya