Cara Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik yang Tepat
Kalau kamu sudah mulai jatuh cinta sama dunia hidroponik, pasti cepat atau lambat kamu bakal ketemu sama yang namanya larutan nutrisi.
Tanpa larutan nutrisi, tanaman hidroponik ibarat manusia yang nggak pernah makan.
Mereka bisa aja hidup sebentar, tapi lama-lama pasti layu, lemas, dan akhirnya mati.
Jadi, bikin larutan nutrisi hidroponik yang tepat itu wajib hukumnya kalau kamu pengen sayuranmu tumbuh sehat, hijau segar, dan panennya melimpah.
Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas gimana cara membuat larutan nutrisi hidroponik yang benar, gampang dipraktikkan, tapi tetap sesuai standar supaya tanamanmu happy.
Yuk, kita bahas pelan-pelan biar nggak bingung!
Kenapa Larutan Nutrisi Itu Penting Banget?
Sebelum nyemplung ke step by step bikin larutan, kita perlu ngerti dulu kenapa larutan nutrisi ini krusial banget buat hidroponik.
- Tanpa tanah, tanpa hara alami → Tanaman hidroponik kan ditanam tanpa media tanah. Otomatis mereka nggak bisa nyerap mineral atau zat hara dari tanah kayak tanaman biasa.
- Nutrisi jadi satu-satunya sumber makanan → Jadi, semua kebutuhan nutrisi tanaman mulai dari nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, sampai unsur mikro kayak besi, tembaga, dan boron harus kita kasih lewat larutan nutrisi.
- Tumbuh lebih cepat → Kalau larutan nutrisi yang kita kasih pas, tanaman bakal lebih cepat tumbuh karena nutrisi langsung diserap akar tanpa harus nunggu penguraian di tanah.
Jadi, intinya larutan nutrisi = nyawa tanaman hidroponikmu.
Kenalan Dulu Sama Nutrisi AB Mix
Kalau ngomongin larutan nutrisi, yang paling populer dipakai pemula sampai expert adalah AB Mix.
- Nutrisi A biasanya berisi kalsium nitrat dan zat yang gampang menggumpal kalau ketemu fosfat atau sulfat.
- Nutrisi B berisi unsur hara lain kayak magnesium sulfat, kalium nitrat, fosfat, dan mikro nutrisi.
Kenapa dipisah jadi dua? Karena kalau dicampur langsung dalam bentuk bubuk, zat-zat tertentu bisa bereaksi dan bikin endapan yang malah bikin tanaman susah nyerap nutrisi. Makanya kita bikin larutannya dulu, baru nanti dicampur di air.
Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan
Sebelum praktik, pastiin kamu siapin dulu alat dan bahannya biar prosesnya nggak bolak-balik.
Bahan:
- AB Mix (bisa beli di toko pertanian khusus hidroponik)
- Air bersih (usahakan air sumur yang jernih atau air PAM yang sudah diendapkan 24 jam)
Alat:
- Ember atau galon (untuk larutan stok)
- Gelas ukur atau timbangan digital
- Botol plastik atau jerigen untuk menyimpan larutan A dan B
- Alat pengaduk
- pH meter (opsional tapi penting kalau mau serius)
- TDS/PPM meter (buat cek kadar nutrisi dalam air)
Step by Step Membuat Larutan Nutrisi Hidroponik
Oke, sekarang masuk ke bagian paling ditunggu: bikin larutannya!
1. Buat Larutan Stok A dan B
- Ambil 1 liter air bersih di wadah berbeda.
- Masukkan bubuk Nutrisi A ke wadah pertama, aduk sampai larut.
- Masukkan bubuk Nutrisi B ke wadah kedua, aduk sampai larut.
- Simpan di botol atau jerigen terpisah dengan label “Larutan A” dan “Larutan B”.
> Ingat: Jangan dicampur sebelum waktunya!
2. Campur Larutan Stok ke Air Utama
- Ambil wadah besar (misalnya ember 10 liter atau tandon).
- Isi dengan air bersih.
- Tambahkan larutan A secukupnya, aduk rata.
- Lalu tambahkan larutan B, aduk lagi.
3. Sesuaikan Konsentrasi (PPM)
Konsentrasi nutrisi tergantung jenis tanaman dan umurnya. Nah, untuk tahu pas atau nggaknya, gunakan PPM meter.
Contoh standar PPM untuk beberapa tanaman hidroponik:
- Selada: 560 – 840 ppm
- Kangkung: 1050 – 1400 ppm
- Tomat: 1400 – 3500 ppm
- Cabai/paprika: 1750 – 2450 ppm
Kalau ppm masih kurang, tambahin lagi larutan A dan B dengan perbandingan sama. Kalau terlalu tinggi, tambahin air bersih buat ngencerin.
4. Cek dan Atur pH Air
Selain PPM, pH air juga penting banget. Tanaman hidroponik biasanya nyaman di pH 5,5 – 6,5.
Kalau pH terlalu tinggi → bisa diturunin pakai larutan asam (pH down).
Kalau pH terlalu rendah → bisa dinaikin pakai larutan basa (pH up).
Tips Penting Biar Nutrisi Selalu Tepat
- Gunakan air yang bersih – Air kotor bikin endapan dan bisa nyumbat instalasi hidroponik.
- Simpan larutan stok di tempat teduh – Jangan kena sinar matahari langsung biar nggak cepat rusak.
- Selalu aduk sebelum dipakai – Kadang ada endapan di bawah botol.
- Jangan campur larutan A dan B langsung – Harus dicairkan dulu di air baru bisa dicampur.
- Cek PPM dan pH secara rutin – Supaya tanaman nggak kekurangan atau kelebihan nutrisi.
Kesalahan yang Sering Dilakuin Pemula
- Asal tuang nutrisi tanpa ukur → bikin tanaman kekurangan atau overdosis nutrisi.
- Nggak cek pH → padahal pH itu kunci nutrisi bisa diserap akar.
- Campur bubuk A dan B langsung → hasilnya endapan putih kayak kapur, dan tanaman bisa kekurangan zat penting.
- Pakai air keruh atau berkapur → bikin nutrisi nggak seimbang.
Contoh Perhitungan Praktis
Misalnya kamu mau bikin larutan nutrisi buat selada dengan target 700 ppm di ember 10 liter:- Isi ember dengan 10 liter air bersih.
- Tambahkan 5 ml larutan A, aduk rata.
- Tambahkan 5 ml larutan B, aduk rata.
- Ukur dengan TDS/PPM meter.
- Kalau masih di bawah 700 ppm → tambahin lagi sedikit A dan B.
- Kalau lebih dari 700 ppm → tambahin air bersih.
Simpel kan? Tinggal mainin dosisnya sampai sesuai target.
Penutup
Membuat larutan nutrisi hidroponik yang tepat sebenarnya nggak susah kok, asal kamu ngerti prinsip dasarnya. Intinya:
- Nutrisi A dan B harus dipisah dulu sebelum dipakai.
- Ukur PPM sesuai kebutuhan tanaman.
- Sesuaikan pH supaya nutrisi gampang diserap akar.
Kalau kamu sudah terbiasa, nanti bikin larutan nutrisi bakal berasa kayak bikin minuman favoritmu sendiri. Bedanya, minuman ini buat tanaman, bukan buat kamu. Hehe.
Dengan nutrisi yang pas, tanaman hidroponikmu bakal tumbuh sehat, segar, cepat panen, dan hasilnya bisa bikin kamu bangga sendiri.
Jadi, jangan males belajar bikin larutan nutrisi dengan benar ya, karena ini kunci sukses dunia hidroponik.
Gabung dalam percakapan