ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

Cara Bikin Branding Personal Agar Dilirik HR & Klien

Pernah nggak sih kamu lihat seseorang yang sebenarnya biasa aja, tapi kok bisa ya profilnya selalu dilirik HR, recruiter, atau bahkan langsung ditawari kerja sama sama klien besar? Nah, rahasianya ada di personal branding. Jangan salah, di era digital sekarang ini, personal branding itu sama pentingnya kayak nilai rapor atau pengalaman kerja. Bahkan, buat anak muda atau remaja yang baru mau mulai karier, personal branding bisa jadi tiket emas biar dilihat lebih profesional, kredibel, dan tentunya menarik.

Di artikel ini, kita bakal kupas habis tentang cara bikin personal branding yang efektif, step by step, lengkap, dan bisa langsung kamu praktekkan. Bahasa yang dipakai juga santai biar gampang dicerna, tapi tetap detail biar hasilnya serius. Jadi, kalau kamu pengen dilirik HR atau klien, wajib banget baca sampai selesai.


Apa Itu Personal Branding?

Sederhananya, personal branding itu “citra diri” atau “kesan” yang kamu tunjukkan ke orang lain, khususnya di dunia profesional. Bayangin aja kayak kamu lagi bikin merek untuk produk. Bedanya, produknya itu ya diri kamu sendiri.

Personal branding ini bisa tercermin dari:

  • Bagaimana kamu menulis di media sosial
  • Gaya visual profilmu (foto, feed, desain CV)
  • Nilai, keahlian, dan karakter yang kamu tonjolkan
  • Cara kamu berinteraksi dengan orang lain, baik offline maupun online

Tujuannya jelas: biar orang lain lebih gampang mengingatmu, lebih percaya sama keahlianmu, dan ujung-ujungnya kamu dilirik untuk kesempatan yang lebih besar.


Kenapa Personal Branding Itu Penting?

1. Membedakan diri dari kompetitor

Di luar sana banyak banget orang yang punya skill sama kayak kamu. Nah, personal branding bikin kamu beda dan lebih menonjol.

2. Meningkatkan kredibilitas

HR atau klien lebih gampang percaya sama orang yang punya citra jelas dan konsisten.

3. Mendatangkan peluang baru

Entah itu tawaran kerja, project freelance, sampai undangan kolaborasi, semuanya bisa datang lewat branding yang tepat.

4. Membangun kepercayaan jangka panjang

Bukan cuma sekali, tapi orang bakal terus ingat kamu kalau personal brandingmu kuat.


Step by Step Cara Bikin Personal Branding

1. Tentukan “Identitas” Kamu

Coba jawab pertanyaan ini:

  • Kamu mau dikenal sebagai apa?
  • Skill utama apa yang pengen ditonjolkan?
  • Nilai apa yang selalu kamu bawa dalam pekerjaan?

Misalnya:

  • “Aku mau dikenal sebagai content creator kreatif yang bisa bikin brand lebih humanis.”
  • “Aku pengen dilihat sebagai web developer yang ahli di UI/UX.”

Kalau identitasmu jelas, orang lain nggak bingung lagi pas lihat kamu.


2. Bangun Profil Online yang Kuat

Di era digital, hampir semua HR atau klien pasti ngecek profil online-mu dulu sebelum mutusin kerja sama. Jadi pastikan:

  • LinkedIn rapi dan profesional
  • Tulis headline yang jelas, isi bio yang padat, dan tampilkan pengalaman yang relevan.

  • Instagram/TikTok sesuai persona
  • Kalau kamu targetnya brand kreatif, feed jangan monoton. Kalau targetnya profesional, tonjolkan value dan karya.

  • Gunakan foto profil yang konsisten
  • Usahakan foto profilmu sama di semua platform, biar gampang dikenali.


3. Tunjukkan Keahlianmu Lewat Konten

Kamu bisa bilang punya skill, tapi kalau nggak ada bukti nyatanya, orang lain bakal ragu. Nah, konten bisa jadi bukti paling ampuh.

  • Buat portofolio digital
  • Bisa berupa website pribadi atau postingan di media sosial.

  • Sharing insight
  • Misalnya, kalau kamu designer, sering-seringlah berbagi tips desain. Kalau kamu suka marketing, bahas tren-tren marketing terbaru.

  • Posting konsisten
  • Branding nggak bisa dibangun dalam semalam. Konsistensi adalah kuncinya.


4. Konsisten dengan Brand Voice

Brand voice itu bahasa atau gaya komunikasi yang kamu pakai. Kalau kamu sering pakai gaya bahasa santai tapi insightful, terusin. Kalau gayamu formal dan rapi, pertahankan.

Yang penting, jangan berubah-ubah tergantung mood. Karena inkonsistensi bisa bikin orang bingung: kamu ini profesional atau main-main?


5. Networking Itu Wajib

Personal branding nggak cuma soal “show off”, tapi juga soal relasi.

  • Ikut komunitas (offline maupun online) sesuai bidangmu.
  • Aktif komentar atau engage di postingan orang lain di LinkedIn, Instagram, atau forum.
  • Bangun relasi berkualitas, bukan sekadar banyak koneksi.

Dengan networking, brandingmu bakal lebih cepat nyebar dari mulut ke mulut.


6. Jaga Reputasi Online

Satu kesalahan bisa merusak branding yang udah kamu bangun lama. Jadi pastikan:

  • Jangan asal posting yang bisa menimbulkan kontroversi negatif.
  • Hindari perdebatan kasar di media sosial.
  • Tunjukkan sikap profesional, bahkan di kolom komentar.

7. Update Skill Secara Berkala

Branding tanpa skill yang terus berkembang itu percuma. Orang bakal cepat bosan kalau kamu stuck di situ-situ aja. Jadi:

  • Ikut kursus online
  • Ambil sertifikasi
  • Eksperimen dengan project baru

Ini bakal bikin brandingmu relevan dan selalu menarik di mata HR atau klien.


Tips Rahasia Biar Branding Personal Lebih Dilirik

1. Gunakan storytelling

Cerita personal lebih gampang bikin orang relate dibanding sekadar list skill.

2. Tunjukkan hasil, bukan janji

Upload case study, portofolio, atau testimoni klien sebelumnya.

3. Buat tagline pribadi

Misalnya: “Helping brands grow with creative storytelling.” Biar gampang diingat.

4. Gunakan platform yang tepat

Kalau targetmu HR perusahaan besar, fokus di LinkedIn. Kalau targetnya brand kreatif, Instagram & TikTok lebih pas.


Kesalahan Umum dalam Personal Branding

1. Pura-pura jadi orang lain

Kalau brandingmu nggak sesuai kepribadian asli, lama-lama capek sendiri.

2. Over-promote

Branding itu bukan spam. Jangan tiap hari jualan diri tanpa value.

3. Nggak konsisten

Hari ini bilang fokus desain, besok tiba-tiba upload jualan skincare. Orang jadi bingung.

4. Mengabaikan feedback

Kadang branding gagal karena kamu nggak mau dengar masukan dari orang lain.


Contoh Branding Personal yang Sukses

1. Raditya Dika

Dari komedian jadi penulis, lalu merambah jadi sutradara dan investor. Konsistensi cerita dan kejujurannya bikin brandingnya kuat.

2. Gita Savitri Devi

Brandingnya sebagai content creator yang kritis, edukatif, dan vokal bikin dia dilirik banyak brand dan jadi speaker di berbagai acara.

3. Jerome Polin

Dari mahasiswa matematika di Jepang, brandingnya fokus ke edukasi santai bikin dia dipercaya brand besar sekaligus digemari anak muda.


Action Plan Buat Kamu

Supaya lebih gampang, coba ikutin checklist ini:

  • [ ] Tentukan niche dan identitas yang jelas
  • [ ] Rapiin profil LinkedIn, Instagram, atau portofolio online
  • [ ] Buat konten mingguan yang relevan
  • [ ] Bangun networking minimal dengan 5 orang baru per bulan
  • [ ] Evaluasi branding tiap 3 bulan sekali

Kalau semua ini konsisten dijalanin, branding personalmu bakal makin kuat, dan kemungkinan besar HR maupun klien bakal lebih cepat ngelirikmu.


Penutup

Personal branding itu bukan hal yang bisa kamu bangun sehari atau seminggu. Butuh waktu, konsistensi, dan usaha. Tapi kalau kamu serius, hasilnya bisa luar biasa. Bayangin aja, dengan branding yang tepat, kamu nggak perlu lagi repot-repot cari kerja atau project. Justru kesempatan itu yang bakal datang sendiri ke kamu.

Jadi, mulai sekarang coba seriusin personal brandingmu. Nggak perlu langsung sempurna, yang penting mulai dulu, evaluasi, terus perbaiki. Ingat, di dunia profesional, bukan cuma skill yang penting, tapi juga bagaimana orang lain melihat dan mengingatmu. Dan branding personal adalah kunci biar kamu selalu dilirik HR & klien.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya