[6.5] Memilih Positioning: Premium, Middle, Ekonomis
Setelah kamu punya USP (Unique Selling Proposition), langkah berikutnya adalah menentukan positioning.
Positioning ini ibarat kamu mau buka restoran di “jalur mana” 🍽️. Mau bermain di segmen premium, middle, atau ekonomis?
Keputusan ini akan menentukan harga, kualitas, target pasar, bahkan cara promosi.
Kalau salah posisi, bisnis bisa serasa jual bakso di mal mewah dengan harga kaki lima — pelanggan malah ragu 🤔.
🎯 1. Apa Itu Positioning?
Secara simpel, positioning adalah persepsi yang kamu bentuk di benak pelanggan tentang brand-mu. Contoh:
- Kalau orang dengar Starbucks → langsung terbayang kopi premium & tempat nongkrong nyaman.
- Kalau dengar Warung Kopi Pinggir Jalan → terbayang harga murah & suasana santai.
Positioning ini bukan cuma soal harga, tapi bagaimana kamu ingin diingat oleh pasar.
🏆 2. Tiga Kategori Positioning
1. Premium 💎
Karakteristik:- Harga tinggi, kualitas terbaik
- Target pasar: kelas menengah ke atas
- Kemasan eksklusif, pelayanan prima
- Lokasi dan branding mewah
- Margin keuntungan lebih besar per produk
- Pelanggan lebih loyal jika puas
- Pasar lebih sempit
- Harus konsisten menjaga kualitas tinggi
Kue kering handmade dengan bahan impor, dikemas dalam kotak eksklusif, dijual Rp 300 ribu per toples.
2. Middle ⚖️
Karakteristik:- Harga menengah, kualitas sebanding
- Target pasar: kelas menengah
- Fokus value for money (harga wajar untuk kualitas bagus)
- Kombinasi kemasan menarik dan rasa memuaskan
- Pasar lebih luas
- Tetap bisa bermain di kualitas dan harga
- Persaingan cukup tinggi
- Harus pandai menjaga keseimbangan kualitas dan harga
Catering harian Rp 25 ribu per box, menu variatif dan porsi pas, kemasan rapi.
3. Ekonomis 💰
Karakteristik:- Harga murah, kualitas sesuai harga
- Target pasar: kelas bawah-menengah
- Mengutamakan kuantitas dan harga terjangkau
- Packaging sederhana
- Pasar luas
- Mudah menjangkau pelanggan baru
- Margin keuntungan tipis
- Persaingan harga sangat ketat
Nasi bungkus lauk sederhana Rp 8 ribu, dijual keliling atau di warung dekat pemukiman padat.
📊 3. Faktor Penentu Memilih Positioning
1. Target Pasar → Sesuaikan dengan daya beli dan kebiasaan belanja mereka.
2. Modal Awal → Premium butuh modal lebih besar di awal (bahan, kemasan, branding).
3. Lokasi Penjualan → Premium cocok di area perumahan elite atau online dengan strategi branding kuat.
4. USP Kamu → Pastikan positioning selaras dengan keunikan yang kamu tawarkan.
5. Visi Bisnis Jangka Panjang → Mau fokus pada volume besar atau margin besar?
🛠️ 4. Tips Menentukan Positioning yang Tepat
- Jangan ikut-ikutan → Hanya karena tetangga jual premium, belum tentu cocok untukmu.
- Tes pasar dulu → Coba jual di beberapa rentang harga untuk lihat respons.
- Perkuat branding sesuai positioning → Premium → kemasan elegan, Ekonomis → promosi besar-besaran di komunitas lokal.
- Konsisten → Jangan awalnya premium, lalu turun harga drastis tanpa alasan jelas.
📌 5. Contoh Strategi Promosi Berdasarkan Positioning
Positioning | Strategi Promosi Utama | Media yang Cocok |
---|---|---|
Premium 💎 | Storytelling, testimoni eksklusif, foto profesional | Instagram, website, katalog digital |
Middle ⚖️ | Promo paket hemat, foto menu menarik, edukasi gizi | Instagram, WhatsApp Broadcast, Marketplace |
Ekonomis 💰 | Promo harga, pembelian grosir, bagi-bagi tester | Facebook lokal, brosur, spanduk |
✨ Kesimpulan
Positioning adalah pondasi strategi bisnis kuliner.
Begitu kamu memilih jalur — premium, middle, atau ekonomis — semua langkah berikutnya seperti harga, kemasan, promosi, bahkan rasa produk harus konsisten dengan pilihan itu.
Dengan positioning yang tepat, brand-mu akan lebih mudah diingat dan dipercaya oleh target pasar 🎯.
Gabung dalam percakapan