ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

[6.3] Cerita di Balik Brand: Bangun Koneksi Emosional

Dalam bisnis kuliner, rasa memang penting 🍲, tapi jangan lupakan rasa di hati pelanggan❤️.

Banyak brand besar sukses bukan hanya karena produknya enak, tapi karena cerita yang mereka bawa.

Cerita ini menciptakan emotional connection — hubungan yang bikin orang merasa dekat, percaya, dan setia pada brand.


💡 1. Kenapa Cerita Brand Itu Penting?

  • Membedakan dari kompetitor→ Produk bisa mirip, tapi cerita tiap brand unik.

  • Membangun kepercayaan→ Pelanggan merasa brand ini punya niat tulus, bukan sekadar cari untung.

  • Memicu loyalitas→ Orang akan balik lagi bukan cuma karena rasa, tapi karena merasa “terhubung”.

  • Memudahkan promosi → Cerita yang menarik mudah dibagikan dari mulut ke mulut.


🧠 2. Unsur-Unsur Cerita Brand yang Kuat

1. Latar Belakang (Origin Story)

Berawal dari mana dan kenapa memulai bisnis ini?

Contoh:“Awalnya saya hanya membuat roti untuk anak saya yang alergi gluten, ternyata teman-teman suka, dan mulailah saya jualan…”

2. Nilai & Misi (Core Values)

Apa nilai yang kamu pegang? Kualitas? Kejujuran? Kesehatn?

Contoh:“Kami percaya makanan sehat harus tetap lezat.”

3. Perjuangan (Struggle)

Bagian yang bikin orang relate. Pernah gagal resep? Pernah dimarahi pelanggan? Pernah begadang demi pesanan besar?

4. Keunikan (What Makes You Different)

Hal ini bisa dihubungkan dengan USP yang dibahas di subbab berikut.

5. Dampak (Impact Story)

Bagaimana brand-mu memberi manfaat ke orang lain atau lingkungan

Contoh:“Setiap pembelian, 5% disalurkan untuk anak-anak kurang mampu.”


📝 3. Cara Menyusun Cerita Brand

1. Tentukan Titik Fokus

  • Mau menonjolkan perjalanan pribadi, nilai kesehatan, atau cita rasa tradisional?

2.Gunakan Bahasa yang Natural

  • Hindari bahasa kaku. Cerita brand harus enak dibaca dan terasa tulus.

3.Sisipi Emosi

  • Gunakan kata-kata yang membangkitkan rasa: hangat, bangga, haru, atau semangat.

4.Gunakan Media Visual

  • Foto lama, video proses produksi, atau ilustrasi bisa memperkuat cerita.

5.Akhiri dengan Ajak Berinteraksi

  • Misal:“Ceritakan pengalaman pertamamu makan produk kami di kolom komentar!”


🎯 4. Contoh Format Cerita Brand

📍 Contoh 1 — Brand Kue Rumahan

>“Namanya Kue Pelangi. Awalnya saya membuat kue ini untuk ulang tahun anak saya. Saya ingin warna-warni ceria di mejanya, tapi tanpa pewarna buatan. Setelah bberapa kali gagal, akhirnya saya temukan resep yang pas. Teman-teman mulai pesan, dan dari situlah perjalanan Kue Pelangi dimulai…”

📍 Contoh 2 — Brand Minuman Sehat

> “Di tengah rutinitas kerja kantoran yang padat, saya sering merasa lelah dan sulit fokus. Dari situ, saya mulai meracik minuman herbal untuk diri sendiri. Ternyata, banyak teman ang juga merasakan manfaatnya. Sekarang, setiap botol yang kami buat bukan hanya minuman, tapi teman setia yang menemani hari Anda…”


📢 5. Tempat Menyebarkan Cerita Brand

  • Website → Di halaman “Tentang Kami”.

  • Instagram & TikTok→ Lewat video storytelling.

  • Kemasan→ Cerita singkat di label produk.

  • Event atau bazar → Ceritakan langsung ke pengunjung.


🚫 6. Kesalahan yang Sering Terjadi

❌ Cerita terlalu panjang tanpa inti → Orang cepat bosan.

❌ Cerita tidak relevan → Pelanggan sulit merasa terhubung.

❌ Terlalu membanggakan diri → Terlihat pamer, bukan menginspirasi.


✨ Kesimpulan

Cerita brand adalah jiwa dari bisnis kulinermu

Kalau produk adalah tubuh, cerita adalah napas yang membuatnya hidup dan brgerak di hati orang.

Jangan hanya jual produk, jual juga perasaan dan makna di baliknya.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya