[12.2] Tidak Catat Keuangan Harian
Pembuka — singkat dan to the point
Banyak pemilik usaha kuliner rumahan meremehkan catatan keuangan harian: “Nanti juga diingat,” atau “Nggak sempat, yang penting produksi.” Padahal catatan harian adalah nadi bisnis — dari situ kamu tahu untung/rugi hari itu, stok yang harus dibeli, kapan butuh top-up modal, dan apakah promosimu efektif.
Di artikel ini kita bahas secara rinci kenapa mencatat keuangan harian wajib, apa yang harus dicatat, contoh praktis perhitungan (dengan langkah-langkah hitung), template sederhana, tools praktis, SOP harian-mingguan-bulanan, dan rencana 30 hari agar kebiasaan ini jadi refleks. Santai, tapi aplikatif. 🚀
Kenapa mencatat keuangan setiap hari itu krusial? 🔍
- Kontrol kas langsung — kamu tahu berapa kas yang tersedia untuk bahan esok hari.
- Deteksi kebocoran cepat — pengeluaran kecil yang berulang ketahuan sebelum jadi besar.
- Pengambilan keputusan cepat — tahu beli bahan lebih banyak atau hemat dulu.
- Mudah menunjukkan profit — tidak cuma merasa untung, tetapi angka nyata.
- Persiapan pajak & pinjaman — laporan rapi memudahkan jika mau ajukan modal.
- Mental tenang — gak was-was karena semua tercatat dan bisa dicek kapan saja.
Apa yang sering terjadi kalau nggak dicatat? (Nyata dan menyakitkan) 😬
- Modal habis tanpa jejak (modal dipakai untuk keperluan pribadi tanpa dicatat).
- Stok menumpuk dan kadaluarsa karena belanja berlebih.
- Laba ‘menguap’ karena pengeluaran kecil tak tercatat (plastik, gas, pulsa admin).
- Sulit menentukan harga jual sebenarnya karena HPP tidak tercatat real-time.
- Ketika ada masalah (komplain pelanggan, pengembalian barang), kamu susah tracking transaksi.
Prinsip dasar: catat semua transaksi — kecil atau besar ✅
Catatan harus memuat minimal:
- Tanggal & waktu
- Deskripsi transaksi (order/no nota atau pembelian bahan)
- Pemasukan (nominal masuk)
- Pengeluaran (nominal keluar)
- Metode pembayaran (tunai / transfer / e-wallet)
- Saldo kas akhir hari
- Kategori (bahan, operasional, marketing, pribadi—jika ada pengambilan)
Catat realtime idealnya. Kalau sibuk, catat sejenak di notes HP lalu input ke sheet saat ada jeda.
Template sederhana — versi buku tulis & versi Google Sheet
Versi buku tulis (manual)
Contoh
Tanggal | No. Nota | Deskripsi | Pemasukan (Rp) | Pengeluaran (Rp) | Kategori | Saldo |
---|---|---|---|---|---|---|
15/08 | 001 | Order Nasi Kotak 20 | 400.000 | - | Penjualan | 400.000 |
Versi Google Sheet (direkomendasikan)
Tanggal | Kode Order | Channel | Deskripsi (Rp) | Qty (Rp | Harga Satuan | Total Pemasukan | Pengeluaran | Metode | Kategori | Saldo Kas |
---|
Tambahkan rumus otomatis: Saldo = saldo sebelumnya + pemasukan − pengeluaran.
Contoh perhitungan harian — hitung digit by digit (penting!) 🧮
Mari kita lihat contoh nyata satu hari. Kita harus hitung setiap angka secara langkah-demi-langkah supaya tidak salah.
Data hari itu (15 Agustus)- Order: Nasi Kotak 20 porsi @ Rp20.000 = ?
- 20 × 20.000 = (2 × 20.000) × 10.
- 2 × 20.000 = 40.000.
- 40.000 × 10 = 400.000.
- Order: Dessert 10 pcs @ Rp12.000 = ?
- 400.000 + 120.000 = 520.000.
Hitung: 20 × 20.000.
Hitung: 10 × 12.000 = (1 × 12.000) × 10 = 12.000 × 10 = 120.000.
Total pemasukan hari itu = 400.000 + 120.000.
Sekarang pengeluaran hari itu:
- Beli beras: Rp85.000
- Beli ayam: Rp150.000
- Kemasan & stiker: Rp25.000
- Gas refill: Rp30.000
- Ongkir kirim 5 order: Rp45.000
Total pengeluaran = 85.000 + 150.000 + 25.000 + 30.000 + 45.000.
Hitung step-by-step:
- 85.000 + 150.000 = 235.000.
- 235.000 + 25.000 = 260.000.
- 260.000 + 30.000 = 290.000.
- 290.000 + 45.000 = 335.000.
→ Total pengeluaran = Rp335.000.
Laba kotor hari itu = Pemasukan − Pengeluaran \= 520.000 − 335.000.
Hitung:
- 520.000 − 335.000 = (520.000 − 300.000) − 35.000 = 220.000 − 35.000 = 185.000. (atau digit by digit: 520k − 335k = 185k). → Laba kotor = Rp185.000.
Selanjutnya kita cek saldo kas. Misal saldo awal hari = Rp200.000 (kas awal di kotak kas).
Saldo akhir = saldo awal + pemasukan − pengeluaran \= 200.000 + 520.000 − 335.000.
Hitung:
- 200.000 + 520.000 = 720.000.
- 720.000 − 335.000 = 385.000.
→ Saldo akhir = Rp385.000.
Catat semua ini di buku/Google Sheet. Jangan menunda.
Praktik rekonsiliasi: cocokkan kas fisik vs catatan 💡
Di akhir hari, lakukan cash count: hitung uang tunai fisik di kas dan cocokkan dengan saldo yang tercatat.
Contoh:
- Saldo akhir menurut catatan: Rp385.000
- Hitung uang fisik di laci:
- 3 lembar Rp100.000 = 300.000.
- 1 lembar Rp50.000 = 50.000.
- 1 lembar Rp20.000 = 20.000.
- 1 lembar Rp10.000 = 10.000.
- 5 lembar Rp1.000 = 5.000.
- 300.000 + 50.000 = 350.000.
- 350.000 + 20.000 = 370.000.
- 370.000 + 10.000 = 380.000.
- 380.000 + 5.000 = 385.000.
Hitung step-by-step:
Jika sama, tandai OK. Jika ada selisih, catat selisih dan cari penyebab (nota lupa, kembalian salah, pengeluaran belum dicatat).
Cara mulai: 7 langkah mudah supaya disiplin mencatat setiap hari 🛠️
- Siapkan satu tempat catat — buku besar tebal atau Google Sheet. Jangan dua-dua.
- Buat format baku (kolom yang disebutkan di atas).
- Catat realtime: gunakan notes HP jika sedang sibuk, lalu input saat jeda.
- Tutup kas harian: lakukan cash count & rekonsiliasi di akhir shift.
- Simpan semua bukti: foto struk pembelian, screenshot transfer, nota kurir.
- Review singkat setiap pagi: cek saldo, stok, dan apa yang harus dipesan.
- Backup data: foto halaman buku atau simpan Google Sheet di cloud.
Template harian siap pakai (copy-paste untuk Google Sheet) 📑
Tanggal | No | Deskripsi | Masuk (Rp) | Keluar (Rp | Metode | Kategori | Saldo (otomatis) |
---|
Rumus saldo sederhana (kolom Saldo di baris n = Saldo(bawah) + Masuk − Keluar) — kalau pakai Google Sheet, pakai rumus `=IF(ROW()=2, [SaldoAwal] + D2 - E2, G1 + D2 - E2)`.
Tools yang membantu (pilihan aman & ringan) 🧰
- Google Sheets — gratis, bisa diakses dari HP.
- BukuKas / BukuWarung — aplikasi lokal yang dibuat untuk UMKM, input mudah.
- Notion atau Airtable — untuk yang pengin struktur lebih rapi.
- Dompet kas (cash wallet) — gunakan dompet/box khusus untuk kas, jangan samakan dengan dompet pribadi.
Mengelola petty cash & float — aturan sederhana 💳
- Tetapkan kas awal (float) tiap hari misal Rp150.000 untuk kembalian. Catat sebagai Kas Awal.
- Semua pengeluaran kecil (kurang dari Rp50.000) dikeluarkan dari petty cash, dicatat di buku.
- Bila petty cash menurun di bawah limit (misal kurang dariRp50.000), lakukan pengisian dan catat sebagai pengeluaran lalu transfer dari kas utama.
SOP mingguan & bulanan — jangan hanya harian saja 🗓️
Mingguan (1× / minggu)- Rekap 7 hari: total pemasukan, total pengeluaran, laba kotor.
- Update HPP jika ada perubahan harga bahan.
- Cek piutang (jika ada pelanggan bayar belakangan).
- Buat laporan sederhana: pendapatan total, pengeluaran total, laba bersih, kas akhir.
- Bandingkan ke bulan sebelumnya (growth %).
- Sisihkan bagian untuk tabungan modal (mis: 10% laba).
Studi kasus: bagaimana catatan harian menyelamatkan usaha (nyata) 📚
Ibu Tia menjalankan usaha snack rumahan. Awalnya tidak rutin catat. Setelah 3 bulan, tiba-tiba bahan baku menipis karena sering dipinjam keluarga; dia nggak tahu pengeluaran itu. Setelah disiplin catat 30 hari, terlihat pengeluaran “snack karyawan / jajan” setiap hari Rp15.000–20.000. Setelah diberi aturan bahwa pengeluaran pribadi harus dicatat dan dibayar kembali, modal jadi aman dan laba naik 12% dalam 2 bulan.
Kesalahan umum saat mencatat (dan solusinya) ❌➡️✅
- Lupa mencatat pengeluaran kecil → selalu simpan struk dan catat setiap selesai transaksi.
- Campur keuangan pribadi & bisnis → punya dua dompet/rekening berbeda.
- Tidak rekonsiliasi → lakukan cash count akhir hari; selisih dicari sebabnya.
- Mencatat hanya di kepala → kepala bisa lupa; tulis saja dulu lalu input ke sheet.
Rencana 30 hari: ubah kebiasaan jadi refleks 🗓️
- Hari 1–3: Pilih format (buku / sheet).
- Hari 4–7: Siapkan kas awal & petty cash. Latihan catat transaksi selama 7 hari.
- Hari 8–14: Lakukan rekonsiliasi harian & evaluasi tiap pagi.
- Hari 15–21: Tambah kategori pengeluaran & jadwalkan review mingguan.
- Hari 22–30: Buat laporan bulanan pertama, analisis 1 item yang paling boros, dan buat rencana penghematan.
Checklist cepat (untuk ditempel di dapur) ✅
- [ ] Kas awal ditaruh di tempat khusus.
- [ ] Semua struk dibuntel tiap hari.
- [ ] Input pemasukan & pengeluaran sebelum tutup toko.
- [ ] Cash count dilakukan dan cocokkan dengan saldo.
- [ ] Upload foto page/backup sheet ke cloud.
- [ ] Mingguan: rekap & lihat pola pembelian.
- [ ] Bulanan: buat tabungan modal 10% laba.
Penutup — sedikit disiplin, dampak besar 🎯
Mencatat keuangan harian itu bukan soal jadi akuntan; ini soal punya kendali. Sekali kamu rutin, banyak masalah hilang: modal terjaga, stok terencana, dan keputusan jadi lebih cepat dan tepat.
Mulai dari format paling sederhana — buku tulis & pulpen — lakukan setiap hari. Setelah kebiasaan terbentuk, scale ke Google Sheet atau aplikasi. Ingat: apa yang tidak dicatat, tidak bisa diukur—dan apa yang tidak diukur, sulit diperbaiki.
Mulai hari ini: catat satu transaksi. Besok buat dua. Dalam 30 hari, kamu akan melihat gambaran nyata dari bisnismu.
Gabung dalam percakapan