ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

💡 10.4 Target Mingguan & Break-Even Point (BEP)

Pegangan praktis supaya jualan ramai dan angka keuangan tetap waras.📊🍱

Kenapa bagian ini penting?

Target mingguan dan BEP itu ibarat peta & kompas. Tanpa dua hal ini, kamu mudah merasa “udah laku banyak kok”, padahal secara angka belum nutup biaya tetap. Di sini kamu akan belajar:

  1. Bedainbiaya tetap vs biaya variabel.
  2. Hitung BEP (di unit & rupiah) dengan contoh real kuliner rumahan.
  3. Tetapkan target mingguan (lalu pecah ke target harian).
  4. Simulasikan skenario platform (GoFood/GrabFood) vs direct order.
  5. Pakai margin of safety, target profit, dan sales funnel untuk bikin target realistis.

Santai, bahasannya step-by-step dan bisa langsung dipraktikkan.


Pondasi konsep (biar kita satu frekuensi) 🧱

  • Biaya Tetap (Fixed Cost): keluar walau kamu nggak jualan. Contoh: internet, listrik dasar, depresiasi alat, gaji tetap (jika ada).
  • Biaya Variabel (Variable Cost): muncul tiap kali ada pesanan. Contoh: bahan baku per porsi, kemasan per porsi, gas per porsi.
  • Harga Jual (P): harga ke pembeli (per porsi/pack).
  • HPP Variabel (V): total biaya variabel per porsi.
  • Margin Kontribusi (CM): uang yang “menutup” biaya tetap dan sisanya jadi laba.
  • 👉 CM = P − V
  • BEP Unit: titik impas jumlah porsi.
  • 👉 BEP (unit) = Fixed Cost ÷ CM
  • BEP Rupiah: omzet minimal biar impas.
  • 👉 BEP (Rp) = Fixed Cost ÷ (CM ÷ P)
  • Target Profit: kalau mau laba sekian, pakai rumus:
  • 👉 Unit yang harus dijual = (Fixed Cost + Target Profit) ÷ CM

Data minimal yang perlu kamu siapkan 📝

  1. Harga jual per menu (P)
  2. Biaya variabel per porsi (V) — detail bahan & kemasan
  3. Biaya tetap bulanan (fixed) — daftar lengkap
  4. (Opsional) Komisi platform / biaya payment gateway
  5. (Opsional) Target profit bulanan yang diinginkan

> Catatan: Di usaha rumahan, “gaji pemilik” bisa kamu masukkan sebagai biaya tetap (kalau kamu ingin memastikan upah untuk diri sendiri), atau masukkan sebagai laba (kalau prioritasnya memperbesar modal dulu). Kita kasih dua skenario supaya fleksibel.


Contoh Kasus A: Rice Bowl Ayam Suwir (Direct Order) 🍛

Asumsi harga & biaya realistis untuk skala rumahan:

Harga Jual (P): Rp22.000 / bowl

Biaya Variabel per bowl (V):

  • Ayam 70 g: Rp7.000
  • Nasi 150 g: Rp2.500
  • Bumbu & minyak: Rp1.000
  • Kemasan (mangkuk + tutup + stiker): Rp1.500
  • Gas per porsi (variabel): Rp300
Total V = Rp12.300 (bulatkan konservatif Rp12.500) Margin Kontribusi (CM):

CM = P − V = Rp22.000 − Rp12.500 = Rp9.500

Biaya Tetap Bulanan (Fixed):
  • Listrik & gas dasar dapur (porsi fixed): Rp400.000
  • Internet: Rp200.000
  • Depresiasi alat (kompor, rice cooker, panci): Rp200.000
  • Admin e-wallet/operasional lain: Rp50.000

Subtotal fixed (tanpa gaji pemilik) = Rp850.000

Opsi gaji pemilik: Rp1.000.000/bulan

Jika gaji pemilik dimasukkan ke fixed: fixed total = Rp1.850.000

Jika gaji pemilik tidak dimasukkan ke fixed: fixed = Rp850.000 (gaji “diambil dari laba” bila ada)


Hitung BEP (Unit & Rupiah)

Skenario 1 — tanpa gaji pemilik di fixed
  • Fixed = Rp850.000
  • CM = Rp9.500
  • BEP unit = 850.000 ÷ 9.500 = 89,47 → bulatkan 90 bowl/bulan
  • BEP rupiah = 850.000 ÷ (9.500 ÷ 22.000) \= 850.000 ÷ 0,4318 ≈ Rp1.968.000/bulan
Skenario 2 — dengan gaji pemilik Rp1.000.000 di fixed
  • Fixed = Rp1.850.000
  • BEP unit = 1.850.000 ÷ 9.500 = 194,74 → bulatkan 195 bowl/bulan
  • BEP rupiah = 1.850.000 ÷ 0,4318 ≈ Rp4.285.000/bulan

> Membulatkan ke atas itu penting untuk berjaga-jaga.


Ubah ke Target Mingguan & Harian 📆

Rata-rata bulan = 4,3 minggu. Asumsikan buka 6 hari/minggu.

Tanpa gaji pemilik (90 bowl/bulan):
  • Mingguan: 90 ÷ 4,3 = 20,93 → 21 bowl/minggu
  • Harian: 21 ÷ 6 ≈ 3–4 bowl/hari
Dengan gaji pemilik (195 bowl/bulan):
  • Mingguan: 195 ÷ 4,3 = 45,35 → 46 bowl/minggu
  • Harian: 46 ÷ 6 ≈ 8 bowl/hari

> Ini target impas. Kalau mau untung, target harus di atas angka itu.


Tambahkan Target Profit 🎯

Misal kamu mau laba bersih Rp3.000.000/bulan (di luar gaji pemilik).

  • Fixed (dengan gaji) = Rp1.850.000
  • Target profit = Rp3.000.000
  • CM = Rp9.500
  • Unit perlu dijual = (1.850.000 + 3.000.000) ÷ 9.500 = 4.850.000 ÷ 9.500 = 510,53 → 511 bowl/bulan Mingguan: 511 ÷ 4,3 ≈ 119 bowl Harian (6 hari): 119 ÷ 6 ≈ 20 bowl/hari

Kelihatan naik jauh? Wajar, karena kamu membayar dirimu dan mengejar profit. Tenang, ada strategi untuk mencapainya (bundling, naikkan harga, efisiensi biaya variabel, main di jam ramai, dsb).


Skenario Platform: Komisi Mengubah BEP 📱

Anggap komisi platform 20% dari harga jual.

Jika harga tetap Rp22.000
  • Fee 20% = Rp4.400
  • Omzet bersih ke kamu = Rp22.000 − Rp4.400 = Rp17.600
  • CM platform = 17.600 − 12.500 = Rp5.100 (turun jauh!)
BEP (dengan gaji pemilik di fixed):
  • Fixed = Rp1.850.000
  • BEP unit = 1.850.000 ÷ 5.100 = 362,7 → 363 bowl/bulan
  • Mingguan ≈ 84–85 bowl
  • Harian (6 hari) ≈ 14–15 bowl/hari
Solusi: naikin harga khusus platform (wajar, banyak brand lakukan). Misal jadi Rp25.000.
  • Fee 20% = Rp5.000
  • Omzet bersih = Rp20.000
  • CM baru = 20.000 − 12.500 = Rp7.500
  • BEP unit = 1.850.000 ÷ 7.500 = 246,7 → 247 bowl/bulan
  • Mingguan ≈ 57–58 | Harian ≈ 10 bowl

> Intinya: komisi platform wajib dihitung. Tanpa penyesuaian harga/biaya, BEP bisa melonjak drastis.


Contoh Kasus B: Dimsum Frozen (Main di Titik Aman Pengiriman) 🧊

Harga jual (P): Rp30.000 per pack (isi 10)

Biaya variabel (V):

  • Bahan isi & kulit (10 pcs): Rp14.500
  • Kemasan vakum + stiker: Rp2.000
  • Bumbu saus per pack: Rp1.200
  • Gas/ listrik variabel: Rp1.300
  • Total V = Rp19.000 CM = 30.000 − 19.000 = Rp11.000
Fixed (sama seperti skenario rice bowl, termasuk gaji pemilik): Rp1.850.000 BEP unit = 1.850.000 ÷ 11.000 = 168,18 → 169 pack/bulan Mingguan ≈ 39–40 pack | Harian (6 hari) ≈ 7 pack

> Produk tahan lama seperti frozen sering punya CM lebih tebal dan ritme produksi lebih fleksibel, cocok untuk menutup hari sepi.


Margin of Safety (MOS) — Batas Aman Ketika Angka Fluktuatif 🦺

MOS menunjukkan seberapa aman penjualanmu di atas BEP.

Rumus:

MOS (unit) = Penjualan aktual − BEP

MOS (%) = MOS (unit) ÷ Penjualan aktual × 100%

Contoh Rice Bowl (dengan gaji):

  • Penjualan aktual = 260 bowl/bulan
  • BEP = 195 bowl
  • MOS unit = 260 − 195 = 65 bowl
  • MOS% = 65 ÷ 260 = 25%

Artinya, penjualan boleh turun max 25% dari level saat ini sebelum kamu merugi. Semakin besar MOS, semakin aman bisnis.


Menyusun Target Mingguan yang Ngegigit(dan realistis) 🗓️

Gunakan pola W-O-R (Weekly Operating Rhythm):

  1. Set Target (Weekly Target):
  2. Ambil target bulanan (misal Rice Bowl 247 unit untuk platform harga Rp25k) → 247 ÷ 4,3 ≈ 57–58 bowl/minggu.

  3. Breakdown Harian:
  4. 58 ÷ 6 = \~10 bowl/hari (beri buffer: target 12 di Sabtu-Minggu, 8–9 di hari biasa).

  5. Rencana Aksi:
    • Senin–Rabu: fokus repeat order & promo tetangga (biar nutup 60% target).
    • Kamis–Jumat: dorong bundling (naikkan nilai per transaksi).
    • Sabtu: live di IG/TikTok + diskon jam tertentu (happy hour).
    • Minggu: open pre-order minggu depan + upsell frozen/side dish.
  6. Review Mingguan (30 menit):
    • Cek realisasi vs target (lampu 🟢 hijau ≥100%, 🟡 kuning 80–99%, 🔴 merah kurang dari 80%).
    • Kalau merah, rencanakan “aksi koreksi cepat” minggu depan (misal tambah konten demo masak, promo bundling, dorong WA broadcast, kolaborasi micro-influencer lokal).

Sales Funnel Sederhana (Biar Target Harian Masuk Akal) 🪜

Target 10 bowl/hari harus diterjemahkan ke aktivitas yang menggerakkan penjualan:

Contoh Funnel Harian (Direct Order via WA/IG):

  • 500 orang melihat konten (reach)
  • 5% interaksi (DM/klik link) = 25 orang
  • 40% chat serius (tanya harga/varian) = 10 orang
  • 60% closing = 6 order

Kalau target 10 bowl/hari, tinggal:

  • Naikkan frekuensi konten (reach 800–900).
  • Tambah channel (Status WA + Reels + grup komplek).
  • Naikkan rate closing (paket hemat, foto jelas, fast response).

Catatan: Untuk platform, lihat data “view → add to cart → paid”. Makin cepat respons & makin jelas foto/varian, makin naik conversion.


Tiga Tuas Utama Menurunkan BEP (Kalau Angka Terasa Berat) ⚙️

  1. Naikkan Harga Jual (P) dengan value yang jelas: porsi lebih mantap, packaging rapi, testimoni kuat.
  2. Turunkan Biaya Variabel (V): beli bahan grosir, kemasan alternatif, kontrol waste.
  3. Kontrol Biaya Tetap: pilih internet hemat, matikan alat saat idle, jadwalkan produksi (sekali masak untuk 2–3 hari stok frozen).

> Fokus prioritas: V dulu. Setiap Rp1.000 hemat di V, CM naik Rp1.000 — pengaruh langsung ke BEP.


Campuran Menu (Sales Mix) & BEP Gabungan 🍱+🥤

Kamu jual rice bowl dan teh literan. CM beda, campuran penjualan (mix) juga beda.

Data:

  • Rice Bowl: P=22.000, V=12.500 → CM=9.500
  • Teh Literan: P=15.000, V=8.000 → CM=7.000 Sales mix (perkiraan): 70% bowl, 30% teh.

Weighted CM (rata-rata tertimbang):

\= (0,7 × 9.500) + (0,3 × 7.000)

\= 6.650 + 2.100

\= Rp8.750

BEP gabungan (dengan fixed Rp1.850.000):

  1. Unit ekuivalen = 1.850.000 ÷ 8.750 = 211,43 → 212 “paket ekuivalen”/bulan
  2. Konversi ke masing-masing menu (ikut mix):
    • Rice bowl ≈ 212 × 70% = 148 bowl
    • Teh literan ≈ 212 × 30% = 64 botol

> Gunakan metode ini kalau kamu jual beberapa produk dengan porsi kontribusi stabil tiap minggu.


Cashflow ≠ Profit (Wajib Dicermati) 💸

BEP bicara laba rugi, bukan arus kas. Bisa jadi kamu “untung” tapi cash seret karena:

  • Banyak piutang (pesanan dibayar belakangan).
  • Terlalu banyak stok (uang nyangkut di bahan).
  • Belanja alat (pengeluaran kas besar), meski di laporan laba rugi dianggap depresiasi kecil.
Solusi praktis:
  • Terapkan DP untuk pesanan > Rp100.000.
  • Jaga perputaran stok (masak sesuai jadwal & tren pesanan).
  • Simpan dana kas minimal 1–2 minggu biaya variabel.

Template Ringkas Perhitungan (siap kamu salin) 📄

Langkah 1 – Data:
  • P = ………
  • V (rincian per porsi) = ………
  • CM = P − V = ………
  • Fixed (detail) = ………
  • Komisi platform (jika ada) = ………
Langkah 2 – BEP:
  • BEP unit = Fixed ÷ CM
  • BEP rupiah = Fixed ÷ (CM ÷ P)
Langkah 3 – Target Mingguan & Harian:
  • Target bulanan = BEP + buffer (mis. +20% untuk profit awal)
  • Mingguan = Bulanan ÷ 4,3
  • Harian = Mingguan ÷ hari operasional
Langkah 4 – Target Profit (opsional):
  • Unit = (Fixed + Target Profit) ÷ CM

Contoh “Papan Target” Mingguan (siap tempel) 📋

Target minggu ini (rice bowl, harga platform Rp25k):

  1. Target unit: 58 bowl
  2. Rencana:
    • Senin: 8
    • Selasa: 8
    • Rabu: 8
    • Kamis: 10 (bundling + teh)
    • Jumat: 10 (promo jam 11–13)
    • Sabtu: 14 (peak + live/boost)
  3. Total: 58

Lampu status harian:

  1. 🟢 ≥ 100% target
  2. 🟡 80–99%
  3. 🔴 kurang dari 80% → aksi cepat: broadcast WA, turunkan MOQ pre-order besok, bundling hemat.

Contoh Aksi Cepat saat Tertinggal Target 🚨

  • Bundling: Rice bowl + teh literan hemat (hemat Rp3.000).
  • BO (batch order): Open order jam 10–13 only (efisiensi gas/waktu).
  • Repeat pelanggan: Kirim kupon “gratis topping next order” ke 20 pelanggan lama.
  • Konten kejar closing: Repost testimoni & video plating (CTA jelas “Chat WA sekarang”).
  • Area tetangga: Promo ongkir khusus radius 2 km.

Checklist Mingguan (5 menit tiap poin) ✅

  1. Update data P & V (ada perubahan harga bahan?)
  2. Cek realisasi vs target (unit & rupiah)
  3. Hitung ulang CM & BEP jika perlu
  4. Rancang promo/aktivitas sesuai gap
  5. Siapkan stok & kemasan sesuai target minggu depan
  6. Catat pelajaran: menu paling laku, jam paling ramai, konten paling efektif

FAQ mini (biar makin mantap) ❓

Q: Gaji pemilik lebih baik dimasukkan fixed atau tidak?

A: Kalau kamu butuh pendapatan pasti tiap bulan, masukkan ke fixed. Kalau lagi fase akumulasi modal, ambil dari profit (tidak masuk fixed). Yang penting konsisten cara hitungnya.

Q: Harga bahan sering naik, gimana?

A: Update V mingguan. Kalau CM turun tajam, naikkan harga atau kecilkan porsi wajar, atau tambah value (topping, saus) lalu naikkan harga.

Q: Platform komisi besar, apakah masih layak?

A: Layak kalau kamu atur harga khusus platform, dorong average order value (bundling), dan optimalkan jam ramai. Platform bisa jadi mesin akuisisi; dorong repeat via direct channel (WA).


Ringkasan Kilat 🧾

  • BEP memberi tahu minimal berapa porsi yang harus terjual untuk impas.
  • Target mingguan bikin kamu fokus dan bisa evaluasi cepat.
  • Komisi platform wajib dihitung — sesuaikan harga & strategi bundling.
  • Tiga tuas penurun BEP: naikin harga, turunkan biaya variabel, kontrol fixed.
  • Gunakan margin of safety, sales funnel, dan papan target untuk eksekusi harian.

Tantangan 7 Hari (langsung praktik) 🚀

Hari 1: Kumpulkan data P, V, fixed (tulis rapi).

Hari 2: Hitung CM, BEP unit & rupiah (dua skenario: direct & platform).

Hari 3: Tetapkan target mingguan + breakdown harian (dengan buffer).

Hari 4: Siapkan konten & penawaran (bundling/BO) sesuai target harian.

Hari 5: Eksekusi + catat angka penjualan harian.

Hari 6: Lakukan aksi cepat kalau tertinggal (broadcast, diskon jam tertentu).

Hari 7: Review: hitung MOS, cek mana yang efektif, update rencana minggu depan.


Dengan kerangka ini, kamu nggak lagi “jualan mengalir saja”, tapi jualan dengan angka yang memandu. Begitu BEP dan target mingguan terbiasa kamu pakai, rasa cemas “udah laku tapi kok uang nggak ngumpul” pelan-pelan hilang—diganti kontrol penuh atas bisnis yang kamu bangun dari dapur rumah.

Teruskan, iterasi tiap minggu, dan jadikan angka sebagai teman satu timmu.

Siswi SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo yang cerdas, Bersemangat, dan Berintegritas. Profil Lengkap saya