ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

Stop menunda belajar! Lakukan cara ini agar tidak malas Belajar (Procrastination)

Apakah kamu sedang punya tugas atau mau ujian dan tanpa sengaja kamu menunda kewajibanmu hingga sekarang sudah H-1 kamu makin panik Simak tulisan ini

Hal yang harus kamu tanamkan adalah, dunia ini terbagi atas orang yang suka menunda-nunda dan orang yang tidak suka menunda-nunda. Simpelnya, semua orang itu suka menunda-nunda.

Membedakan orang yang berhasil dan tidak berhasil adalah orang-orang yang bisa mengatasi sifat menunda-nunda yang dimiliki dengan baik.

Sekarang, karena kita sudah memahami bahwa menunda-nunda adalah suatu hal yang bisa kita kontrol. Kita akan bahas 'Cara berhenti menunda-nunda Belajar'.

  1. Visualisasi
  2. Tips yang pertama adalah visualisasi atau membayangkan. Kita bisa membayangkan Diri kita di masa depan

    Bayangkanlah dirimu tiga sampai empat bulan dari sekarang, pikirkanlah apa yang bisa kamu mulai hari ini yang akan membuat dirimu di masa depan berterima kasih.

    Misalnya, kita mulai mengerjakan soal-soal, kita belajar bahasa, atau bayangkan apapun yang bisa kita mulai dari hari ini yang akan membuat diri kita di masa depan bersyukur dan berterima kasih.

    Kemudian, yang bisa kamu bayangkan adalah panutanmu. Kalau sedang merasa malas atau sedang merasa ingin menunda-nunda, coba kamu tanyakan kepada dirimu:

    What would.. do in this situation ‘apa yang akan dilakukan … pada posisi ini?’

    Misalnya, kalau sedang malas belajar ‘apa yang akan dilakukan Maudi Ayunda kalau berada di posisi ini?’

    Atau misalkan kamu sedan males olahraga, ‘apa yang akan dilakukan Ronaldo kalau berada di posisi ini?’

    Nah, dengan visualisasi otakmu akan terbantu untuk menyalurkan ide-ide kreatif untuk menyelesaikan masalahmu pada saat ini.

    Dengan visualisasi, kamu juga menerapkan konsep ‘awalnya kamu hanya mengimitasi, hingga akhirnya hal itu bisa termanifestasi dalam hidupmu sendiri’.

    Ini juga sama membantu kita membangun motivasi internal dalam melakukan sesuatu. Kemudian, ketika kita melakukan visualisasi otak kita mengimplementasikannya sebagai sesuatu yang nyata, jadi kita lebih punya kecenderungan untuk melakukan hal yang kita bayangkan tadi.

    Biasanya, visualisasi ini juga dilakukan oleh atlit ketika merka mau berolahraga atau ketika mereka mau latihan. Jadi mereka membayangkan, ‘kira-kira kondisi di lapangan yang ideal nanti akan seperti apa?’

  3. Manipulasi Dopanim
  4. Tips yang kedua adalah manipulasi dopamin. Dopamin sendiri adalah hormon yang ada dalam diri kita. Ini merupakan hormon yang membuat kita merasa bahagia, membuat kita merasa semangat, dan sekalinya kita dapat hormon dopamin tubuh kita mengirim sinyal supaya kita merasakan hormon tersebut kembali.

    Dalam belajar misalnya, kita akan mendapatkan dopamin ketika kita menyelesaikan suatu tugas, kita menyelesaikan PR yang panjang, yang jelas ketika kita selesai mengerjakan tugas yang kita rencanakan.

    Untuk praktiknya, manipulasi dopamin ini bisa dilakukan dengan memecah sesuatu tugas yang besar menjadi tugas yang lebih kecil.

    Misalnya kita diberikan tugas untuk menyelesaikan 100 soal dalam satu hari. Daripada kita melihatnya sebagai satu tugas besar yang terdiri dari 100 soal. Kita bisa memecah 100 soal tadi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

    Nah, disini kita sedang memanipulasi dopamin. Ketika sebelumnya untuk mendapatkan dopamin kita harus menyelesaikan tugas atau soal, kini kita bisa mendapatkan dopamin setelah menyelesaikan per 10 soal.

    Karena dopamin atau hormon ini membuat kita kecanduan, kita akan terdorong untuk menyelesaikan tugas tersebut.

    Sistem kerja dopamin ini seperti siklus. Pertama kita mengerjakan sesuatu, kemudian kita melepaskan dopamin, setelah dopamin itu dilepaskan tubuh kita meminta lagi untuk mendapatkan dopamin tersebut. Untuk mendapatkan dopamin tersebut, kita mengerjakan tugas yang akan merilisnya.

    Ini siklus yang akan terus berjalan hingga tugas kita selesai.

  5. Jangan Underestimate
  6. Biasanya yang kita lakukan ketika baru mendapatkan tugas adalah merasa bahwa tugas ini bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

    Misalnya, kita disuruh menulis essay 10 halaman dalam waktu satu minggu. Ketika kita mendapatkan tugasnya, kita berfikir 'oh, ini akan selesai dalam waktu 3 jam saja'

    Karena pada awalnya kita menduga bahwa tugas ini bisa selesai dalam waktu yang singkat, kita jadinya ngaret, kita menunda-nunda sampai di hari terakhir. Ketika H-1 kita baru sadar bahwa tugas itu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya.

    Cara sederhana untuk mengatasi ini adalah dengan mendouble dugaan kita. Jadi yang awalnya kita sangka akan selesai dalam 3 jam, kita kali dua pekiraan waktunya menjadi 6 jam.

    Dengan ini kita juga memberi ruang keamanan, sehinga apabila kita melakukan kesalahan kita ada waktu untuk merevisinya atau kita juga ada waktu yang lebih untuk istirahat.

    Yang jelas, ketika kita melihat bahwa tugas ini akan memakan waktu yang lebih lama, kita akan merasa terdesak dan merasa ada kepentingan untuk menyelesaikannya dengan lebih cepat atau memulainya dengan lebih cepat.

    Lalu, setelah estimasi kita juga menempatkan time blocking melalui google kalender misalnya. Dengan melakukan hal ini, kita lebih punya gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana suatu tugas akan bisa diselesaikan dibandingkan dengan mengira-ira di kepala kita.

  7. Selesai > Sempurna
  8. Tips berikutnya adalah dengan menanamkan mindset Lebih baik selesai daripada sempurna.

    Kadang-kadang yang membuat kita menunda adalah karena kita merasa untuk menyelesaikan ini dengan sebaik mungkin dan sesempurna mungkin. jadi akan menunggu ini itu terlebih dahulu

    Karena kita ingin dalam kondisi yang sempurna, atau kita menunggu motivasi datang akan membuat kita tidak bergerak. Karena biasanya kesempurnaan itu tidak akan datang, sampai akhirnya kita menunggu hingga detik-detik terakhir.

    Disini kita harus mengingat Parkinson's Law yaitu 'Work expands so as to fill the time available for its completion.' artinya Beban suatu pekerjaan/tugas itu akan menyesuaikan dengan waktu yang diberikan kepadanya

    Jadi misalkan kita memberikan waktu yang lebih lama dari semestinya untuk menunda suatu tugas, tugas tersebut akan terasa lebih berat

    Kemudian semakin lama waktu yang kita berikan untuk mengerjakan suatu tugas, maka energi aktifasi yang dibutuhkan untuk mulai mengerjakan tugas tersebutpun semakin besar

    Jadi semakin cepat kita mulai mengerjakan suatu tugas, energi aktifasinya pun semakin kecil.

    Kalau kita menunggu di akhir-akhir. Nanti rasanya kita semakin malas dan berat untuk memulai suatu tugas atau pekerjaan.

    Kesimpulannya, mulailah mengerjakan tugasmu sesegera mungkin!.

  9. Rasakan kebosanan
  10. Tips yang terakhir adalah untuk merasakan kebosanan. Kadang-kadang, kita menunda karena setiap kali kita bosan, kita mengisinya dengan Short dopamin impulsion atau impulsi dopamin pendek dari scroling media sosial, mendapatkan notifikasi, dan hal-hal lain seperti itu.

    Padahal, biasanya ide-ide kreatif dan motifasi muncul bukan saat kita sedang mengerjakan sesuatu, tetapi disaat kita sedang merasa bosan.

    Jadi, kita harus terbiasa untuk merasakan kebosanan. Caranya gimana?

    • Cobalah memasak tanpa ditemani HP.
    • Berjalan sejenak keluar.
    • Cobalah hanya duduk diam sebentar.

    Selain itu, ada juga suatu pepatah mengatakan bahwa 'The best time to change a habit is on vacation, because your usual environmental cues are missing.'-Charles duhigg.

    Artinya, Cara terbaik untuk membangun suatu kebiasaan adalah dengan mengambil liburan. Karena lingkungan dapat memberikan otak kita petunjuk-petunjuk agar kita melakukan hal yang akhirnya menjadi rutinitas.

    Apabila kita sudah terbiasa bosan, coba kita ambil liburan. Tidak harus liburan ke tempat yang jauh, kita bisa saja memberi sedikit jarak dengan ruang kerja kita.

    Tapi pada kenyataannya, menunda-nunda pekerjaan memanglah sulit untuk dilawan. Yang harus kamu sadari adalah semua orang pernah dan sering melalui fase 'menunda-nunda'.

    Yang membedakan orang berhasil dan orang yang tidak berhasil adalah orang-orang yang bisa mengatur fase 'menunda-munde' tersebut dengan baik.

Saya adalah manusia super cantik yang suka menulis. Nikmati tulisan saya. Tentang Saya