ikuti Saluran WhatsApp Rumahdisolo.com. Klik WhatsApp

3 Prinsip Dasar Materi Public Speaking – Agar didengerin Audiens!

Sebelum kalian tampil di depan umum, alangkah lebih baik apabila menyiapkan materi secara matang. simak langkah-langkahnya dalam artikel ini.

Sebuah kata mutiara dari bapak Public speaking

“Only the prepared speaker deserves to be confident”-Dale Carnegie

‘Hanya pembicara yang mempersiapkan diri dengan baiklah yang pantas untuk percaya diri’

Kalau kamu ingin menjadi pembicara yang percaya diri, yuk persiapkan diri dengan baik.

Mulai dari mana? Mulai dari persiapan materi.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri, kita harus persiapan yang matang. Persiapkan materinya dan jangan lupa untuk berlatih.

Pada tulisan ini, kita akan kupas tuntas tentang persiapan materi dalam public speaking general.

Biasanya kita akan memiliki waktu untuk mempersiapkan diri sebelum tampil. Bisa sebulan, seminggu, atau mungkin beberapa hari.

Nah, waktu ini harus kita manfaatkan untuk mempersiapkan materi kita dengan sebaik-baiknya dan pastikan nantinya materi kamu memenuhi 3 prinsip dasar materi public speaking, yaitu:

  1. Sesuai dengan audiens
  2. Pastikan materi kita harus sesuai dengan audiens atau penonton. Maka dari itu, sebelum kita menyusun materi kita harus kenali dulu siapa sih audiensnya? Kamu bisa bertanya dengan panitia atau orang yang bersangkutan.

    Cari informasi audiens kita nanti siapa. Apakah mereka anak-anak, siswa, mahasiswa, karyawan, atau pimpinan?

    Cari tahu juga rata-rate level pendidikannya, kebiasaannya, dan mungkin budayanya. Apakah audiens kita orang sunda, minang, atau jawa.

    Karna dengan mengenal audiens kamu, nanti kamu jadi lebih bisa untuk menganalisis kebutuhan informasi mereka. Kamu jadi tahu nih, kira-kira apasih yang mereka belum tahu dan apa yang ingin mereka ketahui.

    Sebenarnya itulah yang dapat membuat audiens terus menyimak pembicaraan kita dari awal hingga akhir. Karena kita berbicara tentang sesuatu yang mereka belum tahu dan mereka sangat tertarik dengan hal tersebut.

    Jangan memberikan informasi yang terlalu umum yang sudah mereka ketahui ataupun yang terlalu sulit dan terlalu teknis untuk diikuti oleh audiensnya.

    Karena apabila terlalu umum, mereka tidak akan mendengarkan penjelasan kita. Karena mereka merasa informasi tersebut sudah dimengerti.

    Apabila terlalu sulit, mereka juga akan susah untuk fokus dan mengikuti penjelasan kita. Jadi materi yang kita sampaikan harus sesuai dan pas dengan audiens kita.

    Satu lagi, jangan menggunakan jargon singkatan atau istilah yang mungkin tidak dipahami oleh audiensnya.

    Misalnya kamu berbicara tentang ‘cara pembuatan uang kertas’

    Harus beda materinya, jika kamu berbicara di depan anak-anak SMA dan di depan ahli percetakan.

    Mungkin apabila di depan anak SMA penjelasannya bisa lebih mudah dan simpel. Tetapi kalau di depan ahli percetakan, bisa menjelaskan secara lebih teknis dan rinci.

    Jadi, kenali audiens kamu dan analisis kemampuan atau kebutuhan informasinya lalu penuhi rasa ingin tahunya.

  3. Well-constructed (terstruktur)
  4. Setelah memastikan materi kamu sesuai dengan audiensnya. Langkah selanjutnya adalah memastikan materi kamu terstruktur dengan baik atau Well-constructed agar lebih mudah untuk dimengerti oleh audiens.

    Apabila informasi yang kamu siapkan tidak terstruktur, audiens akan kesulitan menangkap pesan kamu.

    Misalnya kamu menjelaskan tentang sebuah rumah kepada audiens. Kalau kita memulai dari halaman belakang, terus ke kamar tidur, terus ke lantai dua, terus loncat ke kamar mandi, audiens yang mendengar akan bingung.

    Tapi, kalau kamu menjelaskan rumah tersebut dengan terstruktur mulai dari pagar, halaman depan, ruang tamu, ruang tengah, dapur, dan sebagainya, audiens akan lebih mudah untuk memahami rumah yang sedang kamu jelaskan.

    Untuk itu, penting sekali bagi kita untuk menyusun materi dengan baik. Apabila kamu ingat pelajaran Bahasa Indonesia, kamu bisa menyusun materi kamu berdasarkan:

    Model penyusunan materi, yaitu:

    • Kronologi
    • Masalah-solusi
    • Sebab-akibat
    • Sub-topik

    Ingat, sebuah penampilan public speaking haruslah terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Materi harus terstruktur dengan baik.

  5. Well-explained (dijelaskan dengan baik)
  6. Terakhir, pastikan juga materi yang sudah kamu sesuaikan dengan audiens dan sudah kamu susun secara terstruktur agar dapat dijelaskan dengan baik atau Well-explained.

    Gunakan kata-kata yang tepat dalam menjelaskan materi kamu dan yang mudah dimengerti oleh audiens.

    Lalu, jangan hanya memberikan poin atau materi utama saja. Kamu juga bisa memberikan contoh atau analogi untuk membantu audiens lebih pesan yang kamu berusaha untuk sampaikan.

    Jangan lupa untuk mendukung opini atau statement kamu dengan 3 hal berikut:

    • Fakta
    • Data statistik
    • Testimoni ahli

    Apasih yang membedakan materi bodong dengan materi yang berkualitas?

    Tentulah isi materinya, kalau materi bodong hanya menyampaikan pendapat atau klaim tidak didukung dengan data atau fakta yang kuat. Jadi tidak ada penyangganya, ibarat daun teratai di atas kolam, apabila kita menginjaknya kita akan terjatuh.

    Sementara materi yang baik itu bagaikan rumah dengan fondasi dan tiang yang kokoh. Jadi tidak mudah untuk dipatahkan opini kita atau statement kita.

    Jadi jangan lupa memperkuat statement kita dengan data dan fakta.

Baiklah, itu tadi merupakan prinsip materi dasar public speaking secara general yang harus kamu penuhi untuk menjadi pembicara yang baik, yaitu yang pertama harus sesuai dengan audiens, kedua terstruktur dengan baik atau well-constructed, dan yang ketiga dijelaskan dengan baik atau well-explained.

Jangan lupa untuk cek kembali materi kamu agar memenuhi 3 prinsip tersebut.

Saya adalah manusia super cantik yang suka menulis. Nikmati tulisan saya. Tentang Saya